Selasa, 07 September 2010

Another Delayed Post: I am A Shape Shifters

Dari sekian banyak hewan yang terwakili oleh bentuk rupa dan tingkah laku gue, baru kali ini gue ngerasa kayak bunglon nelen gomu-gomu. Selain warnanya bisa berubah-ubah, bentuknya juga sangat-sangat melar-able, bisa jadi apa aja.

Mirip mutan shape-shifters warna biru yang matanya kuning dan glow in the dark di X-men, gue ngga lupa namanya, tapi gue juga ngga pernah inget - jadi practically gue tidak bisa dibilang lupa. Bedanya, kalo gue, cuma mukanya doang yang berubah-ubah.

Baru kemaren gue dimirip-miripin sama Jojo 'Keong Racun', tiba-tiba gue dapet mention begini dari Dina,
@dedemboo really looks like ani-mate Alodia. Wohoow.

Lalu, malemnya, dateng lagi mention dari kak vica yang bilang avatar twitter gue mirip sama @yu_azlla - temen segeng gue yang screen namenya, memang, sekilas, terlihat..ehem, sangat 'masa kini' :D That screen name must stands for some sacred meaning, i believe, as every name has a philosophy. Gue, misalnya, terlahir dengan nama yang terdiri dari, err, lebih dari 20 karakter without a single 'D' letter, meski pada kenyataannya, gue selalu dipanggil Dede - atau bagi pengguna operator yang menghitung tarif SMS dengan jumlah karakter, lebih memilih untuk menyingkatnya menjadi dua huruf: DD.

Filosofinya?
Well, although you are not born with some sort of thing, it is always possibble to live your whole life being that kind of thing - in my case, the letter 'D'. I always be D.
Do you get that? I actually don't really do, i have just made it up, hahaha.

And oh, you can also see that, 'D', in me , is also stands for 'Distracted'.

Oke, untuk menyegarkan kembali ingatan gue- dan elo- akan apa yang sebenarnya gue niatkan untuk dibahas, ini adalah rangkuman wujud rupa gue minggu ini:


First, Jojo 'Keong Racun' - image taken from google.com


then Ayu, pic above stolen from her facebook :P


and this is my face this week too - image linked to google search

Jadi, dalem seminggu muka gue berubah tiga kali? bahkan gue nyisir aja ngga sesering itu.

well, kesimpulannya? beauty really is on the eye of the beholder. Tiga wujud cantik ini bisa terpancar dari muka gue, dilihat dari mata dan jarak yang beda-beda. Dina di Bandung, kak Vica di Singapur. Sepertinya gue harus dari dilihat jarak minimal sepulau, baru keliatan cantiknya.

Ato, kalo kata kak Vica,
"Muka lo labil, de."

Long live, ababil - ABG labil. I will be temporarily dead, then.

Mendadak Dangdut

My internet connection was out of quota. Somehow days ago i went download-frenzy. Iya, gue lepas kontrol banget, download macem-macem perintilan. Sok-sok download google sketch up, padahal nggambar pake paint aja masih abstrak. Secara gue internetan make modem dengan batasan kuota, ke-frenzy-dan-tidak-sadar-diri-an mendownload itu menamatkan riwayat kuota bulan Agustus gue - hanya dalam waktu tiga hari. Sinting.
So just like old times, i draft and draft and draft...in notepad.

Then yeah, you should be ready untuk serangan deretan-draft-baru-dipublish.

Gue kayak nge-SPAM blog gue sendiri dengan post-post gue sendiri, lalu ketawa-ketawa sendiri, lalu nyadar sendiri kalo gue sebenarnya punya kerjaan-kerjaan lain yang harus gue selesaikan sendiri instead of mendiskon harga diri sendiri lewat tulisan sendiri.

and i have been waiting for weeks untuk meng-embed video goblok ini. Gue nunggu kelar giliran kelompok gue presentasi, baru gue publish di sini.

Jadi, di jam Bahasa Indonesia, kelas gue dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugasin menyiapkan bahan diskusi. Bahan diskusinya harus up to date, isu yang lagi heboh di masyarakat.

No, this is not a post whining about the assignment. Sure, although only once in a while, school can be fun.

Kelompok-kelompok lain, ada yang ngambil gas elpiji, pemindahan ibukota, peterporn case - it looked like the entire class started to have wrinkles. Maka, gue berinisiatif untuk mengendurkan urat-urat  di kepala temen-temen gue - kalo bisa sampe copot dan gue bisa jadi satu-satunya orang yang masih punya urat di kepala lalu menjadi alpha student. Mungkin tidak fair, tapi, hanya inilah satu-satunya harapan gue untuk bisa bersinar secara akademis, ini tahun terakhir saya di SMA, saudara-saudara. It's now or never.

So what did I do? Gue memutuskan untuk mengangkat topik, "Keong Racun".

Dan diskusi ini juga dikemas dalam format talkshow ceriwis, jadi ga ada yang namanya opini, pro kontra sanggah menyanggah dan suasana ruang sidang: cuma kayak obrolan biasa.

What do my group have that others don't? Well, kita ga cuma sekedar njabarin fakta di powerpoint. We actually did reconstruct them.

We make our-very-own Keong Racun Lypsinc Video. Dan gue, dianggap sosok sempurna untuk merepresentasikan Jojo keong racun - hanya karena alasan, rambut gue berponi - sementara sisa anggota kelompok gue yang lain kalo ngga cowok ya berjilbab.

Dan video ini berhasil membuat bokap gue ngakak gedor-gedor meja. Dan membuat gue dipanggil 'Jojo' selama seminggu.

Dan sesuatu yang out-of the box selalu berhasil mendatangkan extra credits :D

Enjoy!
Nb: seluruh copyright gerakan ada di Sinta-Jojo yang asli - kecuali kalo gue keliatan kayak lagi mabok sekaligus kumat ayan, itu mah guenya aja yang memang ga bakat joget. Gue mah jogging aja ngga enak diliat, apalagi joget.
Dan, ah ya, gue tidak sedang berusaha terlihat seperti kelinci. Gigi depan gue memang begitu.