Selasa, 21 Desember 2010

Mother's Day

Tomorrow's mother's day, and i decide to give this to my mom. I just cant hold back my tears when thinking about her, all of the things she has done for me and the entire family, all of her sacrifices. God, thank you for giving me an angel to live with in this perishable life..
oh mom, i may don't say it a lot.. but I do Love You so much :')

Jumat, 10 Desember 2010

The Types of Text Table (download)

i was googling for text types, and i found a page of explanation in this webpage. I decided to convert them into a table to help me remember them. Click this to go to the download page and grab it (it's in *.pdf, so you need adobe acrobat to view them). I hope it helps you too!


And please, please, please, wish me luck for my semester exam, too :D





Jumat, 19 November 2010

Dear Shakira, Its Not Only Hips-Feelings Also Don't Lie

Here i am, on 03.00 pm. sitting next to my half-bald Persian cat. Biology books shattered around the floor. Cell Reproduction test tomorrow.
The temptation is back. I can no longer resist to write down my silly thoughts.

Been weeks since my last post. I know no one's waiting, though i wish someone does. Things happens. Things changes. Somethings don't. Well, my life's going as most people's is. Its the same odd circle of things that you're stuck in. Your life.

Gosh did i sounds like a dying hag.
Gosh did i sounds a lot like bule-wanna be.

If i put a player that randomly play songs according the blog's mood, it would probably play a quite ancient Indonesian song. there were a lot of people singing this song back in late 90's. a very very known song. Bang Toyib.

Iye, Bang Toyib yang lagu dangdut itu. Memang baru satu kali lebaran.. well dua kali deh gue ngga pencet 'new post'. Eid Fitri, Eid Adha, i left this blog all by herself. Well, if this is really a she, dan gue adalah sosok abang-abang bernama toyib, ngga ada lagu lain yang lebih cocok untuk menemani labilnya hati si blog yang kesepian ini. Saat gue maraton makan ketupat dari rumah-ke rumah sampe gue berdoa gue punya alergi sama padi saking eneknya, gue tidak me'lapor'kannya disini. Saat gue berjuang menahan bau sate kambing dan bau bapak-bapak setelah ikutan motong kambing, gue tidak 'mengadu' kesini. Sedihnya.

Tapi gue bukan abang-abang. Bukan juga mbak-mbak. Gue.. dek-dek. In a better way of speaking, Dede.
Yeah, definitely the everyday rambling teenager. Ordinary teenage girls.
Another creature made up of vulnerable feelings. Makhluk perasa, bukan makhluk logis. A female, not a male.

Yap, they always say that. That men use their brains more than women, and women use their feeling to everything. Admit it or not, I very much do.

I have recently decided to believe more in my feelings. Really, life has just taught me this.

You know, a week of test is a common curse for a hi-scul student. Gue baru kekutuk kena seminggu maraton ulangan beberapa minggu kemaren.
Isi agenda gue cantik sekali. Sangat inspirating.
Senin: Ulangan Fisika.
Selasa: Ulangan Matematika
Rabu: Ulangan kimia
Kamis: Ulangan Penjaskes
Jumat: Ulangan Kewarganegaraan. TOEFL simulation test.
Sabtu: probably died of over doses of test

Melewati ulangan fisiksa dan matematikan yang menyiksa, diracuni kimia keesokan harinya. What a sweet life i had. Inget cerita gue tentang guru penjaskes gue yang nyebelinnya minta dipenggal? if there's a thing more annoying than himself, is the tests he held. He's notorious for held less-than-5-minutes theory tests. Dengan dodolnya tidak akan ada murid yang lulus dari ulangan penjaskes tertulis, lalu dengan semena-mena setiap murid yang tidak lulus akan dititahkan beli bola. Gue curiga ini guru ngga makan nasi, tapi makan bola.

Semalem sebelum ulangan, gue dikabarin kalo ulangannya bakal tentang perwasitan basket. Entah kenapa, gue malah punya keinginan-entah darimana- untuk buka materi yang lain. Gue sampe ngetik rangkuman dari materi lain itu, bahkan sampe diedit dan diprint segala. Besoknya, sampe di sekolah, melihat temen-temen gue ngafal kode perwasitan dengan sedemikian gigihnya, sampe bisa mengkoreografikan satu tarian penuh dari sinyal-sinyal perwasitan, gue pun terpaksa dan terpersuasi untuk ikutan ngafal juga. Kertas rangkuman tinggal kertas, malah sama temen gue dibikin jadi pesawat. Trus dibakar ujungnya, katanya biar kayak roket. Temen gue sudah positif mabok ulangan.

Setelah 80 menit menghafal kode perwasitan, si Bapak minta-dipenggal ini masuk kelas. And there it was, the legendary fastest test ever dengan soal-soal yang sama sekali ngga nanyain tentang kode perwasitan. Dari 5 soal yang dikasih, empat setengah soal ada jawabannya di kertas rangkuman itu. Satu-satunya yang gue inget dari rangkuman gue cuma formatnya: font Times New Roman 12. Gue menyesal dengan sedalam-dalamnya, menyia-nyiakan satu-satunya kesempatan yang tersisa dalam hidup gue untuk sekali-kalinya lulus ulangan teori penjaskes. Okey, untuk sekali-kalinya lulus ulangan. My feeling has provided me the only chance to pass on the test that the first rank student in my class probably wouldn't pass, but i neglected it.

Belajar dari itu, gue kapok nyuekin feeling sendiri. Masih inget jadwal ulangan gue? Besoknya gue kedapetan ulangan kewarganegaraan. And there was once section of the textbook i keep reading about. Feeling gue bilang, itu bagian bakal jadi soal ulangan untuk besok. Besoknya, gue minta bocoran soal ke temen gue yang kelasnya udah ulangan duluan. Bagian yang gue baca itu ngga ada disebut-sebut, tapi gue ngotot tetep ngafalin. Gue mau ngetes kesaktian feeling gue.  Kebetulan gue cerita ke temen sekelas gue. Dia ngga ikutan ngafal, tapi nyatet bagian yang gue hafalin di atas mejanya.

It turns out, ternyata bocoran dari temen gue bener. Soal-soalnya ngga ada yang diganti, persis sama kayak apa yang temen gue kasih tau. But surprisingly, the teacher decided that she need to give us one extra essay question, regarding on the fact that we're the last class having the same kind of test. Katanya, feelingnya bilang kalo murid-murid udah dapet bocoran soal dari kelas lain. Yes, was it right but was mine too. Her extra question is questing just the thing my friend has wrote in her table. Iya, bagian yang gue hafalin. Sakti parah.
Mulai saat itu, temen gue nganggep gue anak indigo. Mulai saat itu, cara pandang gue terhadap feeling gue berubah.

I start relying on my feelings. Well, mungkin tidak sebegitu bergantungnya, but i consider it a lot before taking decisions or doing something.

Gue jadi inget buku 'The Secret'-nya Rhonda Bhynes yang dikasih Ibu gue. Gue buka-buka dikit, dan terbukalah semua tabir si dukun feeling ini. It is mentioned in the book that everything we believe the most will come true. Ngga, feeling gue ngga akan pernah bisa menebak kejadian apa besok, kapan Merapi bakal meletus, misalnya. Feeling gue ngga akan pernah nentuin apa besok bakal hujan ato cerah. Tapi mungkin, kepercayaan gue sama feeling gue yang begitu kuatnya-  lah yang bikin semua ini kejadian. Mungkin, sadar ngga sadar, gue naro kepercayaan yang demikian kuat sama feeling gue, sampe pemancar paling kuat di dunia: pikiran gue - sekuat pikiran elo juga - mancarin feeling gue and nature react by making this things happen.

Well, this whole post's just another written feeling, another written speculation of mine.. whether it is right or wrong depends on you, whether you believe all these dwell i am writing or not. But just remember, that what you believe have a very big chance to come true :D

Happy deciding what to believe, people. Happy late night - early morning, and happy bleaked-eye to me!
PS: wish me luck for today's test :D

Selasa, 07 September 2010

Another Delayed Post: I am A Shape Shifters

Dari sekian banyak hewan yang terwakili oleh bentuk rupa dan tingkah laku gue, baru kali ini gue ngerasa kayak bunglon nelen gomu-gomu. Selain warnanya bisa berubah-ubah, bentuknya juga sangat-sangat melar-able, bisa jadi apa aja.

Mirip mutan shape-shifters warna biru yang matanya kuning dan glow in the dark di X-men, gue ngga lupa namanya, tapi gue juga ngga pernah inget - jadi practically gue tidak bisa dibilang lupa. Bedanya, kalo gue, cuma mukanya doang yang berubah-ubah.

Baru kemaren gue dimirip-miripin sama Jojo 'Keong Racun', tiba-tiba gue dapet mention begini dari Dina,
@dedemboo really looks like ani-mate Alodia. Wohoow.

Lalu, malemnya, dateng lagi mention dari kak vica yang bilang avatar twitter gue mirip sama @yu_azlla - temen segeng gue yang screen namenya, memang, sekilas, terlihat..ehem, sangat 'masa kini' :D That screen name must stands for some sacred meaning, i believe, as every name has a philosophy. Gue, misalnya, terlahir dengan nama yang terdiri dari, err, lebih dari 20 karakter without a single 'D' letter, meski pada kenyataannya, gue selalu dipanggil Dede - atau bagi pengguna operator yang menghitung tarif SMS dengan jumlah karakter, lebih memilih untuk menyingkatnya menjadi dua huruf: DD.

Filosofinya?
Well, although you are not born with some sort of thing, it is always possibble to live your whole life being that kind of thing - in my case, the letter 'D'. I always be D.
Do you get that? I actually don't really do, i have just made it up, hahaha.

And oh, you can also see that, 'D', in me , is also stands for 'Distracted'.

Oke, untuk menyegarkan kembali ingatan gue- dan elo- akan apa yang sebenarnya gue niatkan untuk dibahas, ini adalah rangkuman wujud rupa gue minggu ini:


First, Jojo 'Keong Racun' - image taken from google.com


then Ayu, pic above stolen from her facebook :P


and this is my face this week too - image linked to google search

Jadi, dalem seminggu muka gue berubah tiga kali? bahkan gue nyisir aja ngga sesering itu.

well, kesimpulannya? beauty really is on the eye of the beholder. Tiga wujud cantik ini bisa terpancar dari muka gue, dilihat dari mata dan jarak yang beda-beda. Dina di Bandung, kak Vica di Singapur. Sepertinya gue harus dari dilihat jarak minimal sepulau, baru keliatan cantiknya.

Ato, kalo kata kak Vica,
"Muka lo labil, de."

Long live, ababil - ABG labil. I will be temporarily dead, then.

Mendadak Dangdut

My internet connection was out of quota. Somehow days ago i went download-frenzy. Iya, gue lepas kontrol banget, download macem-macem perintilan. Sok-sok download google sketch up, padahal nggambar pake paint aja masih abstrak. Secara gue internetan make modem dengan batasan kuota, ke-frenzy-dan-tidak-sadar-diri-an mendownload itu menamatkan riwayat kuota bulan Agustus gue - hanya dalam waktu tiga hari. Sinting.
So just like old times, i draft and draft and draft...in notepad.

Then yeah, you should be ready untuk serangan deretan-draft-baru-dipublish.

Gue kayak nge-SPAM blog gue sendiri dengan post-post gue sendiri, lalu ketawa-ketawa sendiri, lalu nyadar sendiri kalo gue sebenarnya punya kerjaan-kerjaan lain yang harus gue selesaikan sendiri instead of mendiskon harga diri sendiri lewat tulisan sendiri.

and i have been waiting for weeks untuk meng-embed video goblok ini. Gue nunggu kelar giliran kelompok gue presentasi, baru gue publish di sini.

Jadi, di jam Bahasa Indonesia, kelas gue dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugasin menyiapkan bahan diskusi. Bahan diskusinya harus up to date, isu yang lagi heboh di masyarakat.

No, this is not a post whining about the assignment. Sure, although only once in a while, school can be fun.

Kelompok-kelompok lain, ada yang ngambil gas elpiji, pemindahan ibukota, peterporn case - it looked like the entire class started to have wrinkles. Maka, gue berinisiatif untuk mengendurkan urat-urat  di kepala temen-temen gue - kalo bisa sampe copot dan gue bisa jadi satu-satunya orang yang masih punya urat di kepala lalu menjadi alpha student. Mungkin tidak fair, tapi, hanya inilah satu-satunya harapan gue untuk bisa bersinar secara akademis, ini tahun terakhir saya di SMA, saudara-saudara. It's now or never.

So what did I do? Gue memutuskan untuk mengangkat topik, "Keong Racun".

Dan diskusi ini juga dikemas dalam format talkshow ceriwis, jadi ga ada yang namanya opini, pro kontra sanggah menyanggah dan suasana ruang sidang: cuma kayak obrolan biasa.

What do my group have that others don't? Well, kita ga cuma sekedar njabarin fakta di powerpoint. We actually did reconstruct them.

We make our-very-own Keong Racun Lypsinc Video. Dan gue, dianggap sosok sempurna untuk merepresentasikan Jojo keong racun - hanya karena alasan, rambut gue berponi - sementara sisa anggota kelompok gue yang lain kalo ngga cowok ya berjilbab.

Dan video ini berhasil membuat bokap gue ngakak gedor-gedor meja. Dan membuat gue dipanggil 'Jojo' selama seminggu.

Dan sesuatu yang out-of the box selalu berhasil mendatangkan extra credits :D

Enjoy!
Nb: seluruh copyright gerakan ada di Sinta-Jojo yang asli - kecuali kalo gue keliatan kayak lagi mabok sekaligus kumat ayan, itu mah guenya aja yang memang ga bakat joget. Gue mah jogging aja ngga enak diliat, apalagi joget.
Dan, ah ya, gue tidak sedang berusaha terlihat seperti kelinci. Gigi depan gue memang begitu.




Selasa, 17 Agustus 2010

Berani

Dirgahayu Republik Indonesia!

hari ini, gue mau rekomen Pena dan Cerita, blog yang  Tulisan-tulisan, cerita-cerita maha keren yang inspiratif- jauh lebih waras dan less ngawur dibanding tulisan gue - dan lebih sering diupdate, pula. Anyway, salah satu team penyusun blognya, ada Judy Wilhelmina. Kalo lo ngaku anak gaul cwiceer - ato dalam logat Indonesia-nya, twitter, elo pasti ga asing sama nama diatas. Kalo elo follow twiquotations -like most of anak gahul twitter Indonesia lainnya- nah ini dia, the woman behind those quotes you retweet over and over again. Selain itu, gue juga rekomen blognya kak raka dan kezia - two names who are also working behind Pena dan Cerita.

Gue ketemu dua blogger diatas di 'penculikan' terakhir gue. it's Indonesian Youth Conference. one of the best event i ever involved in. gue ikutan IYC - let's make it shorter to write- sebagai peserta forum Di forum IYC, selama tiga hari kita dicekokin banyak pembicara kompeten nan keren: digojlok untuk bikin-dan memimpin proyek perubahan a.k.a pembaharuan di daerah masing-masing. dan hari terakhir ada festival IYC, dimana ada 16 pembicara yang pro di bidangnya masing2, dibuka untuk umum. this is a very cool youth event, a very inspirating way to spend your weekend. visit indonesianyouthconference.org for further info.

i've told you that as a forum participant, i should make a project for my province. be a changemaker.
it's my province we're talking about. the youngest province in Indonesia, consist of hundreds of island.
if you want me to list our problems, it will took my senior year to finish it. the list will be enough to be a dress for 3 girls : puanjang pol.

and it's me we're talking about. di forum, pas perkenalan diri, gue, adalah salah satu yang tersingkat. format pengenalan diri di forum adalah nama, asal, sekolah dan prestasi. kalo yang lain waktunya habis di bagian prestasi, gue mah abis di nama sama batuk doang.
contoh perkenalan standar di forum adalah
'Hi, sy A, xx tahun dari provinsi B, jurusan kedokteran/selevel di UI/selevel, saya sempat menjadi duta C, dikirim ke negara D.'
it tooks 2 minutes.
dan perkenalan gue adalah,
'Hi, saya Nabila Febitsukarizky Bunyamin (uhuk) perwakilan dari Provinsi (uhuk uhuk) Kepulauan Riau, 16 tahun, sekarang naik kelas tiga di SMAN 1 Batam (uhuk uhuk uhuk)
it also tooks 2 minutes.

what do you expect me to change?
me myself, even, need a makeover.

antara kepala batu ato bermuka batu, gue, sampe sekarang, insist that i have the leader side inside me.
therefore, i dare to declare my project - i have dreamed about it for long - and i even figured out that my mom  has been dreaming about it too - see? power of gene.

No, no, gue ngga bakal menjabarkan panjang lebar program gue disini. Belum berhak. Belum pengen. Ah, actually, belum berani.

Berani. That's the word. That's the key.
Berani bukan berarti pasang muka songong di depan mbah guru paling killer.
Berani bukan berarti khatam bungee jumping di niagara falls.
Berani bukan berarti menang uka-uka.

Berani yg gue omongin disini adalah keteguhan, ketangguhan dan kenekatan mempertahankan dan memperjuangkan konsep kebenaran yang ada di dalem jiwa.

Beranilah seperti golongan muda 65 tahun yang lalu, menculik Bung Karno ke Rengasdengklok.
Beranilah seperti I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya yang menghayati teriakan Puputan - berjuang hingga titik darah terakhir.
Beranilah seperti warga Bandung yang membakar Bandung Utara.

Karena keberanian, negara ini bisa Merdeka.
Maka beranilah, dan dirimu akan merdeka.


ah,
words are too easy to be spoken.

Selasa, 10 Agustus 2010

Vampire and Soul

By the time i wrote this, gue baru ngelarin baca Vampire Academy book 1. Klik aja di linknya kalo mau liat ulasannya dikit. Silahkan cari bukunya di bookstore terdekat, kalo ada. Di kota gue sih ngga ada. Gue mah cuma download doang di internet. Maklum, sanggupnya gratisan, hehe.

Lately vampires jadi some sort of kind of trendy-cool thingy things. Yang paling terkenal - dan mirisnya adalah yang paling asing buat gue - jelas sekali, adalah Twilight. A story about Bella, Jacob, Edwards, their circle of life. Edward yang udah kesekian kalinya masuk SMA, meet Bella, fall in love and err, actually gue ga tau banyak tentang Twilight. Gue memang, tergolong sejenis kuper geeky dodol, barely know nothing about the hippest things in time. Orang-orang sibuk nyanya-nyinyi ououoouou- intro Baby-nya Justin Bieber, gue mah oou ooou oou ga tau. Akhirnya gue googling dan found out that Justin Bieber is  - mengutip 'komentar' di salah satu situs - the boy who come late to puberty that he don't have man's bass voice yet, dan lupa potong rambut - but overall, gives a great entertainment when he sings. Gue sempet berniat untuk bergabung dengan pemuja-muji berondong sebiji ini ketika akhirnya gue ketemu foto Justin Bieber dengan kepala botak. I put on my headset back, lebih memilih mengagumi Adhitia Sofyan dengan rambut cenderung-deodoran-style-nya.

Vampir dan Justin Bieber sama-sama pucet, tapi jauh ah. Back to those fang bangers.

Melihat, mendengar dan membaca ulasan kesuksesan cerita-cerita vampire di atas: box office, bukunya dirilis dan dicetak ulang terus, one question comes out:
kenapa sekarang cerita vampir-vampir 'terangkat' banget?

What's so interesting about them that they are know that popular?
Why do numerous of people watch them, read them?

Gue ga bisa jawab banyak. Dan apapun yang gue jawab di bawah ini, tidak bisa dianggap mewakili alasan miliaran vampreader - my own term for people who watch and read vampire stories, i've told you i made a lot of these - yang belum tentu jalan pikirannya kayak gue. Ga semua orang se-gue. Sebosen, se-asal, se-iseng gue.



Series vampir pertama yang gue ikutin adalah True Blood, jauh sebelum gue tau ada Twilight. Gue mulai nonton di HBO sekitar taun awal taun lalu. Telat juga. Ya, memang, agak-agak 'biru' sih series-nya. Sookie Stackhouse is one hot blonde, ditambah lagi setting Southern dan pergaulan yang sangat, Barat. Beda jauh sama twilight yang sedikit menyiratkan pesan suci ala virginity ring - True Blood jauh, jauh, jauh lebih 'panas'. I won't talk about the scenes here, but, obviously, serial ini tidak akan lolos LSI. Kantor TV nasional bisa dibakar massa kalo nyoba muterin serial ini. Malah bisa dibom, mengingat betapa orang yang lagi tenang-tenang-senang ibadah di gereja aja digerebek.Giving a little comment about this incident, gue mah sebenernya terserah ini orang-orang segerombol mau jungkir balik jedot kepala, jadi hannibal, ato mempraktekan saw VI , terserah, selama ngga mengatasnamakan agama orang - apalagi agama gue. If you have no idea what am i beefing about, you can read this.

Yang gue baca? Vampire academy is my current Twilight series. Berhubung versi bahasa Indonesia-nya tidak tersedia, gue lumayan macet-macet juga bacanya. Maklum, satu-satunya pendidikan formal bahasa Inggris gue mah cuma di sekolah doang, dan guru bahasa Inggris gue yang terakhir bahkan mis-pronounced the word "Verb" as "Bev". Despite all the alien vocabs, gue mulai keracunan cerita kehidupan Dhampirs-Moroi-Strigoi ini. 

Yep, unlike Twilight Saga dan True Blood, di vampire academy, sejauh yang gue baca, belum melibatkan konforontasi vampir-manusia serigala. Dan di vampire academy, the drama is not about how tragic is a vampire's life compare to human, tapi lebih fokus pada seberapa tragis hidup Dhampirs-Moroi. Versi ribetnya hidup vampir. Agak mirip Harry Potter, cuma disini bukan magician, tapi vampir. Bisa dibilang, petualangan vampir-vampir ababil - abg labil. Konflik yang diangkat beda sama dua judul lain di atas. My favourite part? bagian romance tale-nya Rose dan mentornya, Dimitri - kinda understand Rose's feeling somehow :P. 

Ah, vampir jaman sekarang udah mulai dewasa, mulai demen-demenan, menye-menyean mabok cinta.


Jaman gue kecil dulu, vampir yang gue tau cuma vampir-vampir cina di film Boboho yang kalo ditepok jidatnya pake kertas kuning mantra bakal terpaku beku. Mirip pocong, jalannya loncat-loncat. Bedanya, kalo pocong badannya dibungkus dan diiket, kalo vampir pake baju, rambutnya dijalin, trus tangannya julur-julur ke depan. I was quite a big fan of Boboho's movie. Gue masih inget ada anak cewe kecil yang perannya jadi stalker Boboho, rambutnya model Dora, ngga kebayang itu anak sekarang gedenya gimana, secara di versi Indonesia-nya, itu anak dikata-katain anak babi mulu: apa sekarang dia sudah punya peternakan babi? apakah dia jadi maskot babi internasional? atau dia jadi trauma sama babi dan membakar seluruh babi di Cina? Aah, recalling my old times. Oh, it has been so long.

Gue juga inget dulu ada film vampir bule yang di scene terakhirnya, si vampirnya musnah gara-gara atep rumahnya digundulin, mati kebakar sinar matahari dan ditusuk pake pisau yang kepala-nya salib. Vampir jaman dulu ngga secanggih sekarang, belom kepikiran untuk ngecat jendela mobil ato pake anti-uv. Kena matahari dikit hangus. Terus kalo liat salib juga hangus. Ada bawang lari. Lah, vampir jaman sekarang bisa ke gereja, trus hangout di restoran.

Vampir jaman sekarang sudah bertansformasi. Generasi vampir versi 2.0; tahan terhadap matahari,bawang, tempelan mantra di jidat,  dan salib. Tapi makanannnya masih sama, darah. They become even more interesting to human. Suddenly, fangs become one of the sexiest things in the world. Image vampir sudah jauh lebih keren, thanks to Stephanie Meyer dan penulis-penulis sakti lainnya. Vampires, you owe them for creating such a super-cool-image for you.  Dari yang cuma mayat berdebu tukang cekek, jadi makhluk paling dilirik orang sedunia. Yang kalo nongol, orang-orang ngga jerit ketakutan lagi, tapi malah jerit-jerit kegemesan, kekaguman.

They are now, a lot more charming. Lebih tepatnya, their tale is a lot more charming. How could?

I have said early, the drama is about, kehidupan miris seorang vampir. Hidup selamanya, tapi tanpa jiwa. Menyindir manusia-manusia yang mencoba jadi immortal; these vampires are telling us, emangnya enak jadi immortal? muda terus? ngga mati-mati? mending jadi manusia deh, bisa tua, trus mati dengan cara yang normal. Gue inget satu adegan Twilight, pas si Bella minta digigit sama Edward biar bisa jadi vampir bareng-bareng, hidup bersama ever after. Tapi si Edwardnya insist ga mau, Ibunya juga bilang ke Bella mending dia bersyukur deh, masih bisa hidup jadi manusia. Daripada kayak mereka, ngga punya jiwa.

Wait, jiwa itu apa sih sebenernya? sampe-sampe vampir-vampir yang immortal aja engga grateful, cuma gara-gara jiwanya ilang?
mengutip sedikit kata-kata om wiki:


soul is the incorporeal essence of a person or living thing.[1] Many philosophical and spiritual systems teach humans are souls; some attribute souls to all living things and even inanimate objects (such as rivers); this belief is commonly called animism.[2] The soul is often believed to exit the body and live on after a person’s death, and some religions posit that God creates souls.


aah? got it? In the end, jiwa adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk tetap hidup setelah mati. Kunci ke kehidupan selanjutnya. kehidupan kekal, kehidupan yang benar-benar kekal. This is the thing a vampire lost. Mereka kekal di dunia yang ga kekal. Mereka kekal di dunia yang salah. Human is not immortal, but it soul does. That's why they envy human. Hidup mereka mentok ya di bumi ini doang, sampe mereka mati dibakar. Mereka ga akan bisa senang-senang di surga, tapi tidak akan dihukum di neraka. Suka-suka deh, mau ngapain di Bumi. Ngga punya tanggung jawab.
Ah, bukannya ini yang manusia mau? bisa seenak jidat di muka bumi?


It turns out, human don't want this. Kalo mereka mau, mereka ga akan simpati sama vampir-vampir ini, dan cerita vampir ga akan segini lakunya. Sadar atau enggak,  alih-alih iri sama hidup endless dan responsible-lessnya vampir, manusia malah simpati sama vampir. Satu hal postif dari fenomena keeksisan per-vampir-an ini adalah, sedikit banyak mengeraskan pesan bahwa manusia harus bersyukur dan bahagia menjadi seorang manusia. No matter who you are, only an ordinary teenage student or an old grandpa, diberikan hidup untuk menjadi seorang manusia adalah berkah, bersyukurlah. And use your live wisely.


Sedikit banyak, gue jadi percaya bahwa manusia-manusia jaman sekarang tidak kehilangan sisi manusiawinya.  Cuma, it is hidden somewhere and needs some bait to trigger it to come out.


Okay, gue akuin. Post gue kali ini, memang, ngawurnya parah banget.
I'll end this.


Bye-bye, mohon maaf telah mengawurkan.

Kamis, 29 Juli 2010

Dear 'You', Siapa yang Durhaka?

hello,
am waiting for my father to got home and bring me food. starving.

Gue baru bangun dari - err, i want to call it a nap, but 6 hours of sleeping? Cari di kamus manapun and you won't find a sleep that long defined as a 'nap'. Hibernasi jauh lebih tepat.

Gue laper parah, jelas. Kan gue tadi dinner pake mimpi. Ato bahasa omelan-nyokap-gue-nya: makan pake iler doang.

Ngomongin nyokap, gue jadi keinget pelajaran agama tadi siang di sekolahan. Materinya, iman kepada hari kiamat. Terus, guru gue bilang, salah satu tanda kiamat adalah hamba-hamba melahirkan tuannya, dalam pengertian, bahwa para orangtua mulai diperbudak anaknya sendiri. Generasi dengan kedurhakaan level advanced. Tiba-tiba gue kepikiran, kasus anak-anak durhaka itu, sebenernya salah siapa?

Anak-anak durhaka, anak-anak dengan dosa besar. Bueeesaaaar, gede banget, salah satu dosa yang tidak termaafkan nyaris in any religion. anak zalim. anak terkutuk - walaupun hasil kutukan anak durhaka sekarang sudah jadi objek wisata; batu Malin Kundang,Gunung Tangkuban Perahu - bukti kebesaran Tuhan bahwa tidak ada yang sia-sia. Bahkan anak durhaka yang terkutuk dan zalim bisa jadi sumber devisa negara.
Ayo yang ngaku anak baik-baik, jangan mau kalah dong. Apa mesti dikutuk jadi objek wisata dulu baru mau bisa ngasih sumbangsih bagi bangsa dan negara? ampun, jangan kutuk gue ya anak-anak baik. Anak baik-baik tidak mengutuk, mereka mendoakan :D

Kembali ke anak-anak durhaka.
Mereka dicaci, dikutuk. Atas kedurhakaan mereka. Kesalahan mereka?
Look at them closer. Children are only products of parenting, output dari usaha parenting orang yang membesarkannya. aren't them?
you teach your children kindness and how to behave. but your children do not learn what you teach, they learn what you do, the way you behave. the way you think.
Ya, action speaks louder than words.
whether you realize or not, whether they themselves realize or not, children may not be the best listeners in the world, but they are the best imitators in the world. They may don't listen to your words, but they do act the way you act.
You di sini, adalah, adalah satu ujung tombak Tuhan yang paling ujung dalam mendidik ciptaan-Nya; you di sini, adalah, yang terhormat para orangtua - atau siapapun yang memegang hak penuh atas pembinaan anak-anak - bisa jadi para nanny atau babysitter-nya, mengingat children parenting pun tidak lepas dari pengaruh modernisasi dan globalisasi.
Dear 'You', don't you see even only a flash, yourself inside those children you have raised?

Jadi,  ketika lo ngomelin anak-anak for the things they do, on who actually you grumble on?

Jadi, ketika sekarang training-training keagamaan dan pembinaan mental menjamur dan memenuhi agenda para anak, siapa sesungguhnya yang perlu di training?

Jadi, ketika seorang anak dicap durhaka, siapa sebenarnya yang durhaka?



Well, kayaknya, gue kedengaran kayak ibu-ibu kepala lima yang punya anak tiga ya. Mungkin barusan gue kerasukan jiwa temen arisannyaTitik Puspa. Or i'm just getting old? hahaha

and oh, that's the Dear 'You' in my home. Father's home!

Happy breanner !
-  terinspirasi dari brunch: breakfast-lunch, cuma yang ini artinya breakfast-dinner, secara gue makan malem di pagi-pagi buta -

anyway, I'm only 16, note that, only, hahahahaha.
mawning :)

Senin, 26 Juli 2010

A Little Personal Message for Everyone

Temen2, malem ini kebetulan pas malam nisfu sya'ban. Pas banget ya buat maaf-maafan, biarpun sebenernya kapan juga bagus, hehe.


Therefore, dede mohon maaf buat semua kesalahan yang sengaja ato engga, for anything i did that hurts.
semoga maaf memaaf malam ini bisa memberkahi kehidupan kita selanjutnya terutama untuk ramadhan dan syawal, juga mohon doanya untuk ujian nasional dan seleksi masuk perguruan tinggi yang akan dihadapi saya dan temen2 kelas tiga lainnya.



humbly begging for your will to forgive


dede :)

Senin, 12 Juli 2010

The Last Day of Holiday - Petualangan Kandang (Tukang) Bebek

ha-a-a-lloo-oo
gu-e su-dah nga-a-an-tuk
ta-a-pi ta-aa-ngan gu-e gua-aa-teel

udah ah. capek nulis model gitu. kesannya gue kayak kesurupan aziz gagap ngebanci versi tertulis.

gue beneran ngantuk - dan sudah seharusnya begitu. besok adalah senin pertama gue, sebagai senior sekolahan - end of holiday.

buat gue, liburan kali ini, bener2 perlu dimaknain.ini liburan terakhir gue yang bisa dinikmatin di masa SMA. iyep, tomorrow i would officially be a 12th grader. Even closer to university, to work, to old ages. life's fast.

then, gue dan empat temen gue - tergabung dalam Kandang Bebek, sebuah lingkaran pertemanan yang dinamai berdasarkan suara yang kami hasilkan dalam setiap conference call : suara konser di truk bebek mau digoreng - membuat sebuah keputusan mendadak untuk jalan-jalan. Our first and only hang out in this holiday, komplit berlima. soalnya, selain Kandang Bebek, kita juga bisa dinamain Kandang Seribu Tukang. Kita berlima, selain tukang bikin ribut, juga kerap merangkap berprofesi sebagai tukang-tukang lain. Gue, misalnya, sering sekali tertangkap kering sedang menukangi gambar di layar komputer, dengan siku berbentuk 90 derajat nyaris sempurna - tukang ketik, tukang edit, tukang tolong-ketikin, tukang tolong-bikinin-presentasi-gue-dong, tukang-tolong-selesein-makalah-kelompok-ya, tukang-tolong-download-in-ya. Atau temen gue yang lain, Nollie, sering tertangkap wangi di dapur rumahnya, menjadi tukang ulen adonan kue- dilakukan sambil nyanyi salawat - tips buat bikin kue yang enyak tenyan yang juga kerap merangkap sebagai tukang-bikinin-kue, tukang ajarin-bikinin-kue-dong, tukang nyanyiin-gue-dong-gue-butek, tukang tolong-pijetin-gue-dong, dan tukang-tukang tolong lainnya yang membuat kita tenggelam dalam kesibukan ber'tukang-ria' masing-masing, even in holidays. Liburan kali ini misalnya, gue kejebak jadi tukang-bikin-riot-camp, dan temen gue yang lain, Aya, terjebak jadi tukang-joget-tradisional atau bahasa bagusnya: penari. Gue di Batam, Aya di Jakarta. Terus gue 'terculik' ke Jakarta, Aya ke Jogja, sementara temen gue yang lain, Reza, jadi tukang-geol-melayu a.k.a penari melayu di Batam. Then, Nollie, jadi tukang jalan-jalan di Padang. Ayu, jadi tukang mengurus-adik-yang-beranjak-berandal-akibat-pergaulan-anak-SD-jaman-sekarang. Menjelang akhir libur sekolah, kegiatan pertukangan kita mulai mereda. Palingan gue sama Reza doang jadi tukang urus daging-daging baru di sekolahan. Dan baru di jam-jam terakhir liburan terakhir kita sebagai anak 'tengah' sekolahan, kita bener-bener bebas dari segala kegiatan pertukangan.

Kita jalan ke Ocarina, niatnya mau nyobain rumah hantu yang baru buka. Nyampe di sana, kita yang jadi hantu. Berkeliaran dengan jiwa yang tidak tenang. Kita laper, tukang jual makanan di sana sangat-terbatas, terlebih dengan budget yang juga terbatas. Kita juga belum mau masuk rumah hantu, nunggu langit lebih gelap biar suasananya semakin mencekam - padahal biar masih siang juga jantung kita udah mulai bikin atraksi perkusi solo.

Berembuk sebentar, akhirnya, kita mutusin jalan-jalan dulu.

Sebagai anak kota tulen, yang ditunjukkan dengan bahan obrolan berupa gosip paling up to date: kasus Peterporn dan kalimat-kalimat penyedapnya ("Eh katanya vokalis peterband-nya mau diganti loh!" , "Eh katanya masih ada 32 video lagi loh!" "Wuih, seolah-olah tiap provinsi satu ya, jadi kayak pemilihan miss video-peterpon Indonesia" , "Eh punya video model gitu juga gak? katanya videonya sampe laku dijual 500ribu loh.""Banyak tuh di rumah, video si Birong Mandi", dll) begitu ngeliat sekelompok layang-layang, muka kita beneran model anak layangan semua - model anak A-LAY. Terkagum kagum, tergemes-gemes, terkenang jaman jahiliyah 7-8 tahun yang lalu, disaat selalu dianggap pilek walaupun kenyataannya malah terlalu sehat- jaman masih anak ingusan. Masa kecil.

Menonton masa kecil seseorang, kadang, bahkan seringkali, menjadi hiburan yang sangat menarik - seperti yang kita rasakan sore itu. Capek mendongak liat layangan, kita semakin kelaperan, dan jalan ke stand makanan. setelah masing-masing sudah memegang sesuatu untuk dicerna, kita duduk di pinggir taman hiburan anak di Ocarina, ngeliatin orang-orang yang lalu lalang, orang-orang yang main-main di situ. Dari beragam jenis orang yang bolak balik dengan macam-macam cara: jalan kaki, loncat, sepedaan, naik kuda-kudaan, kita berlima terpaku ngeliatin orang-orang dan mainan kuda-kudaan mereka. No, terpaku isn't a proper word. Terbahak terngakak-ngakak lebih tepat.

Lo tau kan, kuda-kudaan yang mesti digenjot biar jalan? Ngeliat anak kecil naik kuda-kudaan mini model begitu, mungkin lo cuma bakal tersenyum-senyum bergemas-ria. Lah kalo ngeliat mbak-mbak, mas-mas naik kudaan model begitu yang gedenya nyaris segede aslinya? temen gue sampe agak ngeres ngeliatnya. Tontonan kuda-kudaan paling menarik sore itu adalah tiga bersaudara dan kisah kuda-kudaannya masing-masing.

Dua anak laki-laki kecil, yang hampir terlihat kembar - setelah belakangan gue tau mereka cuma kakak adik dengan kemiripan yang berlebihan, mencoba menaiki kuda-kudaan yang ukuran nyaris segede aslinya. Kaki mereka enggak nyampe. Walhasil, mereka lebih kayak olahraga satu kaki sambil akrobat di atas kuda-kudaan: beberapa meter pertama, kaki kanan mereka menjungkang di atas badan kuda-kudaan sementara badan mereka miring ke kiri, dengan kaki kiri menggenjot pedal kuda-kudaan. beberapa meter kemudian, giliran kaki kiri yang menjungkang di atas badan kuda-kudaan. setelah beberapa putaran, mereka bakal tergeletak lemas di atas kuda-kudaan masing-masing, terkulai memeluk leher si kuda-kudaan. Dan si kakak-adik nyaris kembar ini, adalah pasangan kakak-adik manis yang kompak dan saling menyayangi. Kalo yang satu nabrak, yang satu lagi, bertenggang rasa, akan ikutan nabrak juga, menabrak saudaranya yang lagi nabrak. Sayang banget gue nggak ngerekam pasangan kakak-adik ini. Karna mereka melakukan hal-hal aneh diluar batas kemampuan deskripsi keadaan aneh gue. Misalnya, entah karena alasan apa, saat si adik sudah kelelahan mencoba mengenjot maju kuda-kudaannya, sang kakak penyayang tiba-tiba berubah brutal menarik ekor kuda-kudaan adiknya sehingga segala usaha akrobatik si adik menjadi sia-sia - dan si adik jatuh kelelahan di atas kudanya. Kemudian si kakak akan menabrak si adik, lalu tiba-tiba dengan sangat akur mereka saling membantu bermain akrobat kuda-kudaan genjot.

Adik yang paling kecil, perempuan, memilih kuda-kudaan genjot kecil, yang jelas-jelas mampu dia naiki, untuk dibawa jalan-jalan keliling taman kayak anjing peliharaan. Si adik dan si anjing-kuda-kudaan peliharaan berjalan-jalan dengan manis menikmati pemandangan - sampai langit memerah dan mereka harus sekeluarga, harus pulang. Pas mereka mau pulang, gue kejar bapak tiga anak ajaib ini untuk minta ijin fotoin tiga bersaudara absurd ini. Kalo ada diantara lo yang ngunjungin Ocarina, butuh hiburan dan punya cukup duit buat nyewa tiga kuda-kudaan genjot, cari tiga bersaudara ini:

beberapa menit dari masa kecil tiga bersaudara ini, berhasil melempemkan kegaringan sore hari terakhir liburan gue. saking lempemnya sampe lentur kayak trampoling: gue ketawa mantul2.

si Rumah Hantu, yang seharusnya jadi main attraction hari itu, malah jadi ajang pukul-pukulan gue dan Ayu. Tiga temen gue yang lain masuk duluan ke rumah Hantu, gue dan Ayu masuk setelah sebuah pertarungan suit, pertarungan suit jepang pertama yang gue menangin tahun ini. Okay, gue ngaku, pertarungan suit apa aja pertama yang gue menangin dalam 2 tahun terakhir. Gue hompimpah aja bisa kalah.

Kita masuk jam 7an malem. Sebenernya kita mau masuk dari jam 6an, tapi kata petugasnya hantunya lagi solat. Setelah para hantu selesai menemui Tuhannya, kita siap-siap buat kaget dan ketakutan. Secara gue dan Ayu masuk terakhir, kita gak sekaget dan seketakutan tiga orang tukang kaget dan tukang jerit ketakutan yang kebetulan masuk duluan. Mereka kaget sejadi-jadinya sampe nangis, sementara kita, malah membantai hantu-hantu jadi-jadian tersebut. Begitulah ekspresi agak-kaget gue dan Ayu: nonjok. Lagian, hantunya agak abal-abalan. Hantu Pocong, yang terbuat dari seorang lelaki berumur 20-an yang make mukenah dan topeng, ditonjok Ayu sampe topengnya copot dan lari-lari kabur then gedor-gedor dinding. Sebenernya, kita beli tiket buat ditakut-takutin ato buat nakut-nakutin?

Two thumbs down deh, buat rumah Hantunya. lebih cocok dinamain rumah Takut - dimana temen lo ditakutin dan lo bales nakut-nakutin orang yang telah menakut-nakutin temen lo.

well, kalo gitu, gue namain saat ini sebagai jam Takut: takut kesiangan bangun di senin pertama gue sebagai senior sekolahan.

Good late night, people.
Happy new academic year.

Selasa, 06 Juli 2010

During the Flight on June 30th 2010

well, i am a high-tech hostage. di saat gue nulis ini, gue lagi di atas penerbangan  SJ0033. my first flight alone, literally.

iyep, 16 taun gue idup, gue ga pernah naik pesawat sesendiri ini. biasanya kalo gue travel tanpa orangtua, gue dititip sama pramugari ato kenalan2 nyokap gue. walaupun kenalan on the spot. biasanya nyokap bakal ikut check in ngurus bagasi, ngajak ngomong ibu2 yang satu antrian,and the next thing i know is tiba2 gue dititip sama si ibu2 nan malang itu. that's what i mean by 'kenalan on the spot'.

kali ini, gue sengaja check in sendiri. ngacir dari nyokap. dan gue langsung kualat. dompet gue jatoh di bawah palang troli. pas gue bangkit dari ngambil dompet, kepala gue kejedot palang. tepat di ubun2. kenceng pula.
the lesson is, ridho tuhan adalah ridho orangtua. jangan sampe elo kualat, terutama dengan cara sebodoh gue.

mengingat gue agak telat check in-nya, gue ga bisa request seat. gue dapet seat 1b. gue duduk diantara dua bapak2 yang kayak pinang dibelah gergaji. 180 derajat beda. sebelah kiri gue, duduk deket jendela, adalah bapak2 berambut gondrong model chrisye yang entah kenapa sangat excited memotret pemandangan dari jendela pesawat. pake blitz pula. gue, jadi ngerasa seolah2 pesawat yg gue tumpangin waktu itu ada built in petir indoor.

then, di sebelah kanan gue, adalah bapak2 setengah botak (atau botak setengah?) yang style-nya sangat pengusaha, sepanjang perjalanan baca buku-nya Andrea Hirata yang paling baru. gue lupa judulnya.

ketika mereka berdua liat2an, gue berasa kayak kaca retak yang misahin mereka.

gue sempet ngobrol dikit sama si bapak ber-style pengusaha. and  i found out something quite interesting in our conversation. gue sempet ditanya mau ngapain ke Jakarta, dan ketika gue jawab gue kepilih ikutan semacem forum untuk pemuda Indonesia - si bapak langsung nyeletuk, "Kamu anak siapa? Bapakmu kerja dimana?"

as a result, bergaung di kepala gue, nyaris teromongkan di mulut,
"Do we need to be somebody's daughter in order to be heard in a national forum?"

apa hanya anak-anak dari 'orang-orang tertentu' yang bisa bersuara dalam forum nasional?
apa pekerjaan orangtua menentukan lingkup pendengar aspirasi seseorang?

it's 2010. it should be answered, no more. bahkan sejak dulu, selalu ada 'nobody' yang berhasil berbicara di depan rakyat senegara. bahkan masyarakat sedunia.
then, why, in this post modern world, it's not the aspiration that matters, it's the background of the speaker that matters?

gue ngerasa, jawaban kayak gini agak ga sopan. agak ngelawan. then i only answered
"Saya anak pak Bubun Bunyamin, musisi. Bapak baca buku apa?"

the bald man distracted. gue berhasil ngeganti topik pembicaraan. a long derscription about that Andrea Hirata's book ended the conversation.


this is only the beginning of my 2nd holiday hostaging. wonder what's gonna be next...

Rabu, 30 Juni 2010

By for Now

Well, hello. Again.

I'm gonna be off for duty again. 6 hari. Secara koneksi internet di hp gue ga jalan, itu berarti...

Selamat tinggal, Peradaban.
Goodbye, Civilization.

note:
 gue lagi nunggu foto2 camp dari temen gue. i'm planning to blog them. a pictures could tell a million words. lebih ekonomis. coming soon.

Senin, 28 Juni 2010

Midnight - by Adhitia Sofyan

download here


Midnight
Words and music by Adhitia Sofyan

About the song :
Can’t go to sleep, that special someone annoys you in your thoughts, and it makes you exhausted.

Here today gone tomorrow
Washed away all my sorrow
There will be a time when I will come and find you again.

Leave the light on your window
I just might try to follow
There will be a time when I will finally find you

But midnight close my eyes I’m tired I’m fading
I am only human, Searching
Places I wont go where your name are written
We’re all only human, faking

Stay a while fill my hollow
Till the sky turns to yellow
There will be a time when I will come and find you again.

See the time has gone too narrow
They’ll be things you can’t borrow
There will be the day when I will finally find you

personal note:
and this kind of midnight, will frequently haunting until i can find you

Between Two Abduction

Good brunch-time people.

Well, here i am, back from the abduction; preparing for another one. Iyep, gue baru balik dari camp, a 5-days-camp, the Asean Friendship Youth Camp 2010. Kalo lo mau liat foto2nya, lo bisa liat di flickr-nya kak Iori, ato di album Facebook-nya peserta. Gue sih ga punya, soalnya gue ga bawa digicam dan camera-phone gue juga baru dicolong orang. Poor thief. Kalo hp-nya mah kayaknya syukuran, kesenengan lepas dari gue. 

Hari2 pertama di camp, gue kepengen pulang ke rumah. Tapi hari2 pertama gue di rumah gue pengen balik ke camp. Dengan mesin pijet yang selalu nempel di kaki, atau sepatu roda. Yep, camp kali ini, kaki gue dipekerja-rodikan.

So now, both of it need a massage, dan barusan nyokap gue bilang gue harus pergi massage sekarang, otherwise giliran gue bakal baru ada dua minggu lagi.


Happy life, people.

Anyway, anyone notice the blog post i write before the camp started? Well, you can write a doubt about something today, and the next day every sequence of things answering your hesitancy. Universe's planning something.

keep tracking, and together we'll figure out the plan of the Universe.

Senin, 21 Juni 2010

talking about the 'L' word.

Well, hello. i have only days before the world eats me, then puke me back into a...well quite a complicated reality.

Umm, i consider that- as just extra challenges in life, like an extra strawberry sauce in my sundae:
it would still be, and taste like a sundae; event though there's looots of strawberry sauce, i still can enjoy the sundae itself. Well, it would still be a life, a beautiful life; taste like one, even though there's some extra things you need to work on - you still can enjoy the life itself.

i know, it's another inept analogy. I've made a lot of those.

Hari ini temen gue 11 bulanan sama pacarnya. Therefore, i'll talk about something that kills someone's soul while, in the same time, sprouts a garden of flower in other's heart. You'll be reading about love, tonight, people.

uh, well to(late)night, actually.

To me, love is something far away beyond human power. I know, i'm an amateur. That's the best way i could describe love.

I don't really...well, understand isn't a proper word.
 Gue tau, cinta itu kasih sayang. Gue sayang bokap-nyokap, keluarga, that's one kind of love. Sepupu gue seneng minumin Milo sampe bergelas-gelas, walaupun orang lain udah sampe muntah dari idung, that's another kind of love.

 Love is just, an everyday thing. You won't have a day without love. Gue masih bisa bangun pagi ini, walaupun setelah hampir sesak napas gara2 nyokap naro kucing gue-yang beratnya 4 kilo lebih- di atas perut gue, setelah tidak menemukan cara lain buat bangunin gue; itu karna Tuhan masih sayang sama gue. God still have, enough love for me, to give me another day to through. Ada lampu di rumah lo, itu juga karena kecintaan Einstein sama sains.

Cinta model begini, gue, bisa dibilang, lumayan memaklumi-kalo ga dibilang ngerti. it's not really a complicated things - the simplest form of love. you love-and for really sure, be loved back by those things. Lo, punya keyakinan, bahkan kepastian, none of them would leave you for any reason. Most of the time, you get it for free - dan mereka ini bawaan lahir. Even you don't know why you love-or be loved, they start loving you from the very beginning- or vice versa, you just love them from the very beginning.

Lo ga tau -dan ga akan pernah tau kenapa. Ga ada yang tau, ga seorangpun tau. Gue ga asing banget sama cinta model begini, dan lo, juga pasti akrab banget sama cinta2 model begini. gue agak geli kebanyakan ngetik kata 'cinta' - gue berasa kayak lagi bikin lagu dangdut. But the point is, this kind of love, is why love is an universal thing. Everyone knows, everyone feels, everyone don't know why, but still, everyone do enjoy it.

see? Love is something beyond human thought, sebuah bentuk paling ajaib dari keajaiban.

But, there's another form of love, yang gue rasa, gue pernah rasain. Spesies perasaan antara temen gue dan pacarnya -yang-sudah-hampir-setahun itu. Spesies yang tidak akan pernah punah. Spesies dengan variasi yang luar-biasa maha beraneka ragam. Ada yang bilang monyet, puppy, tapi ada yang juga yang disebut sejati -sampe mati.
 Cinta yang melibatkan dua anak manusia dari dunianya masing2, baik sebagai objek, subjek atau subjek dan objek yang saling mengenai dan dikenai. Cinta yang lahir setelah bertahun-tahun kehidupan.
Cinta yang seringkali, dikastakan paling tinggi dalam hati manusia. Bahkan, kadang2, memerintah di atas logika. Bisa membuat tindakan paling bodoh terlihat menjadi sebuah pilihan paling cerdas.

Beberapa orang, menggolongkan 'tindakan paling bodoh' itu sebagai, tindakan romantis. Menurut gue, jaman sekarang, perbedaan romantis, over public-display-affection, dan dibego-begoin sejelas batas antara warna abu-abu paling muda dan warna putih: some people get lost on the constraint of them. Semakin hari, semakin kabur, very much adalah hasil kerja those untrue lovers. Ya, ketika seseorang mengaku memahami cinta, saat itulah sebenarnya dia merusak arti cinta itu sendiri. Ya, gue makin kedengeran kayak Rhoma Irama. In this case, gue adalah Rhima Irama. Walaupun bulu dada gue ga sebanyak Papa Rhoma ato abang Ridho, tapi jumlah bulu di baju2 gue jauh lebih banyak daripada gabungan bulu-bulu mereka, thanks to kucing2 gue yang suka mangkal di lemari.

Romantis, over public-display-affection (over PDA) dan dibego2in. Kalo cinta punya pengacara, tiga nama inilah yang bakal paling sering digugat atas pasal pencemaran nama baik. Sayangnya, mami Herdiana-lah yang jadi pengacara, dan Cinta Laura-lah yang diurus masalahnya. Hasilnya, sidang uang kontrak sinetron dimenangkan oleh siapa gue juga ga tau.

Gue sih lebih milih jadi pengacara-nya si Romantis. Gue pernah ketemu orang yang namanya Cinta, yang justru malah memperburuk pemahaman gue terhadap kata 'cinta' itu sendiri, dan gue pasti kalah kalo gue memandang buruk klien gue sendiri. Gue emang ga pernah ketemu orang yang namanya Romantis, Over PDA ato dibego2in, tapi gue rasa, kepentingan-nya si Romantis yang sering dijajah. Romantis sering disamakan dengan dua nama diatas. Tindakan kedua nama diatas, seringkali diatasnamakan Romantis.

Ketika seorang pacar bekerja layaknya supir pribadi 24-jam tanpa bayaran-atau-even-uang bensin-bahkan-kata-terimakasih, any damage that it caused bukan salahnya si Romantis. Ini salahnya dibego2in. Ketika timeline twitter lo penuh dengan pasangan-pasangan yang menyalahgunakan fungsi ReTweet untuk berbalas-balasan tweet, yang sebenarnya, akan menjadi romantis jika tempatnya di inbox text message ponsel masing2, ketidaknyamanan elo ngeliat timeline lo, bukan salahnya si Romantis. Ini salahnya si Over PDA. Kalo

Beberapa contoh kasus lain, yang sering mengatasnamakan Romantis:
- Ketika ada anak kecil yang mentalnya keganggu gara2 orang mesra2an yang ga tau tempat, ini salahnya si over PDA
- Ketika ada pacar yang pas nonton justru ga ngerti isi filmnya gara2 bolak balik disuruh beli beverages, ini salahnya si dibego2in

Romantis, seharusnya, adalah sesuatu yang bikin orang tersenyum dan terinspirasi, bukan malah muak dan pengen muntah.

Well, i'm not an expert of this. I'm sorry if this is love from a misplaced corner. I've told ya, when someone act as she/he is a love Guru, that's when she/he shatter the meaning of love, in the most unearthly way.

Kamis, 17 Juni 2010

Bahkan dalam dunia contek-mencontek antar pelajar, masih ada etika yang harus dipenuhi

i'd better start writing before life stops me.

11 tahun gue jadi siswa, gue bisa dibilang sudah cukup kebal sama yang namanya ujian akhir. various kind of it. UAS, UAN. yang gue belom cobain cuma UASBN aja. soalnya gue udah lulus SD dari taun kapan, dan gue ga berminat mengulang ujian SD. No, gue ga mau ada bukti fisik yang menunjukkan perkembangan otak gue dan otak anak SD cuma beda tipis, it could tell you they're slighty above me. Sebenernya, dari segi fisik, gue masih layak ikut ujian SD. Pertumbuhan badan gue, seperti halnya tingkah laku gue, sesuka-suka jidat. Cenderung tidak tergesa-gesa. Ini bisa dibilang faktor keturunan. nyokap gue juga kecil banget, terutama kakinya. Kayaknya, kaki nyokap gue berhenti tumbuh pas kelas 5 SD, soalnya ukuran sepatu nyokap gue 35, itu juga ukuran singapur. artinya, panjang kaki nyokap gue ga nyampe sejengkal gue. dan sejengkal gue aja cuma satu telunjuk orang dewasa. makanya, kadang2 kalo solat di mushola umum, sepatu nyokap gue sering dicobain anak2 kecil yang main diluar mushola, karena terlihat seperti miniatur sepatu orang dewasa. 

see? distracting me is even easier than taking candy from a diabet baby.

balik lagi soal ujian. iyep, sekitar 11 tahun, gue udah cukup makan asem garem berbagai spesies ujian tertulis. begitupun, dengan 1001 macem teknik menghadapi ujian. dari jaman teka-SD, gue belom terlalu akrab dengan berbagai cara 'serong' untuk menyelesaikan ujian. objective gue untuk setiap ujian, adalah menyelesaikannya secepat mungkin supaya gue bisa secepatnya kembali ke dunia khayalan gue. bermain dengan gembira ria.

jaman teka-SD, mental gue memang menyedihkan. gue cenderung ga peduli sama urusan sekolah. gue pernah ke sekolah lupa bawa tas. gue jarang tau jadwal pelajaran, gue bawa buku apa aja yang gue pengen bawa. gue pernah bawa katalog sophie martin, yang gue kira adalah buku bahasa inggris bergambar. Tapi, biarpun gue sembraul, kalo lagi diajarin apa aja gue tetep perhatiin, gue tergolong anak yang tidak ingin terasing dari pembicaraan orang2: whether gue ngerti ato ga, gue bakal tetap berperilaku layaknya orang-orang yang mengerti - dan gue tergolong murid yang sangat lihai dalam berpura-pura ngerti. saking jagonya gue pura2 ngerti gue bisa sampe ngga sadar kalo gue sebenrnya ga ngerti sama sekali.


dulu, gue selalu berpikir bahwa gue akan dipinang oleh pangeran dari negeri sempurna-bahagia-sejahtera-yang-jelas2-cuma-khayalan, dan hidup bahagia sebagai permaisuri. gue jaman kecil berpendapat, buat jadi permaisuri ga perlu juara kelas, ga perlu lulus ujian semester. malah dalam kartun ada kecenderungan, semakin goblok muka permaisuri, semakin terlihat cantik. dan semakin cintalah pangeran pada permaisuri bermata besar dengan mulut yang kalo lagi bengong bentuknya bundar sempurna. ya, bisa dibilang cita2 gue jaman kecil adalah jadi permaisuri. kerennya gue, gue dulu pengen jadi permaisuri yang bisa terbang. pikiran gue, gue ga bisa nyanyi sambil nari-nari kayak putri2 lain, jadi gue bakal bikin atraksi terbang aja. kalo putri2 lain nyanyi lagu2 cinta, gue,  terinspirasi dari pesawat yang bikin tulisan "The End" di setiap akhir kartun-nya cartoon network, bakal hover di udara, bikin asep yang ngebentuk gambar hati. Uh well, bisa dibilang, kurang lebih, waktu kecil gue kepengen jadi ratu lalat yang pantatnya berasap.

kadang2 gue berpikir untuk mencita-citakan profesi yang lebih realistis. profesi yang benar2 ada di dunia nyata. terus gue bercita2 jadi presiden, yang gue sadar sekarang ga lebih realistis daripada jadi permaisuri. gue pengen jadi presiden karna sering jalan2 pake pesawat sendiri. sampe sekarang, gue masih kepengen jalan2 pake pesawat sendiri. yep, gue memang selalu menggantungkan cita2 ke langit ke tujuh. cuma bidadari yang bisa nyampe.

well, memang tingkat kemampuan pertahanan gue terhadap distraksi sekuat konstruksi piramida dari kartu remi.

jaman TK-SD dulu, gue termasuk murid-murid yang berperilaku mulia, jarang liat kiri kanan setiap ujian. karna temen2 gue juga rata2 gitu, tingkahnya masih lumayan 'lurus'. masuk SMP, gue takjub dengan segala taktik temen2 gue setiap ujian. mulai dari betis berukir, sampe tisu bertulisan. pas SMA, gue justru menciptkan teknik2 ujian baru. Di UAS kemaren, sempet2nya gue dan beberapa temen gue bikin semacem sistem contek-mencontek berantai sistematis. dulu gue juga pernah sempet2nya menciptakan kode gerak khusus untuk opsi pilihan ganda. Instead of teriakin A,B,C,D, atau E, gue pake kode gerakan untuk ngasih tau jawaban gue ke orang yang nanya (or vice versa). seinget gue, dulu untuk A=pegang Jidat, B=pegang hidung , ya, pokoknya sebisa mungkin kode gerak ini adalah gerakan2 yang sangat natural untuk dilakukan, tidak mencurigakan.

well, sebenernya praktek-praktek model gini ga bener juga. Gue tetep punya batasan-batasan dalam menyeleweng, gue masih berpegang sama beberapa prinsip, norma dan etika 'serong-menyerong' dalam ujian.


berikut beberapa boundaries, tata cara, norma dan etika contek-mencontek yang baik dan benar menurut gue.

anyway, semua ini gue bikin tanpa ada maksud pointing satu kalangan ataupun orang-perorangan. Murni cuma penyaluran pikiran gue doang, ga ada maksud menjatuhkan atau meyalahkan siapa2.


1. Buat gue, persaingan antar sesama peserta ujian seharusnya se-fair mungkin. buat gue, ujian itu ibarat lomba lari: semua peserta harus mulai dari garis yang sama. itu berarti, semua peserta ujian berhak dapet kesempatan yang sama dalam hal apapun dalam ujian. pengawas harus ngasih waktu yang sama untuk setiap peserta ujian, termasuk peserta-peserta dengan kejadian khusus. misalnya lo telat dateng ujian gara2 suatu hal yang bisa ditolerir, harusnya  lo dikasih waktu lebih. kalo lo, misalnya, menemukan soal yang salah trus disuruh ngelapor soal yang bermasalah ke panitia ujian, waktu lo yang hilang selama perjalanan dan proses melaporkan bermasalah itu harusnya diganti. Dari sisi contek-menconteknya, kalo lo dapet bocoran soal ya semua juga harus dapet. Jadi semua peserta ujian, mulai dengan pengetahuan yang sama terhadap ujian, punya modal, yang secara teknis yang sama.

2. Gue, personally, ga menyarankan untuk  bikin kopelan, contekan, jimat - whatever the name is, you know what i mean. bukan apa2, menurut gue, benda2 model begitu adalah teknik kecurangan yan paling riskan karna punya bukti fisik yang bisa diperkarain. beberap orang, punya kecenderungan berekspersi tegang ketika lagi ngeliat kopelan, dan pengawas yang cermat akan mengenali ekspresi semacam itu. Kalo lo ketauan, si pengawas punya bukti buat perkarain lo ke tingkat lebih lanjut, bisa2 lo malah ga lulus. Di sisi lain, menurut gue, ujian itu seharusnya berfungsi sebagi media penguji seberapa banyak ilmu yang diserap siswa, bukan seberapa lengkap buku dan sumber informasi yang mereka miliki. dan buat gue, kalo gue ngeliat buku ato kopelan gitu, sensasi gambling dalem ujian ilang. padahal ujian adalah satu2nya media gambling halal yang gue tau. gue suka sensasi gambling dalem ujian, lo tau kan? sensasi yang muncul, tiap lo ngira2 pemikiran lo bener ato salah, cara lo menganalisis ato nebak2 jawaban bener ato engga, sensasi yang buat gue punya nilai kenikmatan tersendiri, terlebih kalo ternyata jawaban yang lo dapet dengan pemikiran2 yang ga normal, bener. buat gue, seni-nya ujian, ya disitu.

3. Gue lebih setuju sama praktek tanya kiri kanan. karna sensasi bener-ato-salah-nya itu tetep ada. keputusan 
buat ngikutin  jawaban yang dikasihn temen kiri-kanan lo, keputusan menilai suatu jawaban bener ato salah, tetep  based on elo, bukan buku lo. tetep ga ada jaminan, bahwa jawaban yang lo pilih, pasti bener. tetep ada sensasi harap-harap cemasnya. Tapi, sebagai orang yang nanya harusnya lo tau diri dikit. Orang yang lo tanya, seharusnya adalah orang yang paling lo jaga konsentrasinya dalem ujian, in order to get the most promising answer. Lebih baik lo nunggu dia yang ngeliat elo, baru elo nanya, daripada lo manggil2 dia dengan cara2 yang ngeganggu parah sampe dia ga bisa ngerjain soal gara2 elo. Lo mesti mikir, dia ngerjain ujian bukan cuma buat bantu elo doang, dia juga punya objective dan target sendiri dalem ujian. seenggaknya, lo biarin dia dapet berusaha dapet target itu, sebagai semacem ucapan terimakasih-telah-ngebantu-ujian gue.

well, it isn't a long list already...feel free to make it longer - because it's late already and i need to get to bed 

be a clever cheaters, students :P

Selasa, 15 Juni 2010

Snap Script

Well, hello again.
No, gue ga keisep blackhole. Gue juga ga salah masuk rumah. Gue juga ga pindah agama jadi hindu trus nginep di Borobudur. Nggak, gue cuma lagi UAS, makanya 'menghilang' beberapa hari.

Anyway, gue juga belom kelar ujian hari ini. Besok malah gue ujian sejarah. Ga pernah ada sejarahnya nilai sejarah gue bagus. Gue pengen bikin sejarah punya nilai ujian sejarah paling bagus seumur hidup gue, cuma paling mentok-mentok nilai bagusnya tinta merah juga. Gue pasrah deh.

Umm, it seems that life will kidnap me this holiday. I'll try to be a high-tech hostage, blogging while on the reclination.

I wish to see you soon guys,
Wish me a wonderful reclination ya

Jumat, 28 Mei 2010

RIP, Cemong

Hari ini, gue ga bisa banyak komentar. Gue, occasionally, bermuka dua. Di titik2 terendah di hidup gue, nah, saat itulah muka gue jadi dua. Selama masih ada mata yang terbuka di sekitar gue, gue bakal terlihat at least seperti drew barrymore, muka gue yang biasa, kalo ga kayak joker. Cuma sepasang mata yang pernah ngeliat gue bener2 dalam bentuk tidak karuan, basah air mata dan terisak2 nyaris seperti asma: mata kucing gue, Cemong.

Cemong, sepertinya memang dikirim untuk nemenin gue disaat-saat terberat di hidup gue. Okay, kalimat barusan emang gue contek dari teenlit.

Well, mungkin Tuhan bakal ngasih gue hidup yang lebih ringan- or He thinks i am now has been able to stand up only on my own feet on every moment in life, i am now stronger, as He took my only tool to face hard times today..

Thanks for giving me Cemong, dearest God..may all his virtue gets back to him...

below are some pictures of Cemong, those which would remind me how much a finest friendship worth..

Rabu, 26 Mei 2010

Alam Bawah Sadar

well, seems like I'm having a pra-test-writing-desired syndrome. Entah kenapa, setiap mau ada daily test gue hampir selalu nulis. yeah, these fingers always have something to say before a great war. Mungkin, alam bawah sadar gue mempersiapkan kemungkinan gue bakal mati kehabisan keringet pas ulangan -mempersiapkan kata2 terakhir dan last impression sebelum gue mati di medan perang lobus frontalis (FYI, buat para prajurit perang senasib yang akan melawan sistem koordinasi, lobus frontalis adalah pusat kecerdasan, daya ingat dan kesadaran).

umm, ngomongin alam bawah sadar, gue jadi inget kalo gue baru saja mendiscovered kehebatan alam bawah sadar. Gue itu, manusia paling pelor -nempel molor. gue bisa tidur dimana aja, kapan aja, bermodalkan senderan gue bisa lari ke dunia sinetron Indonesia - atau nama umumnya, alam mimpi. syarat gue cuma satu; jangan biarkan seekor nyamuk pun menelan even sebiji sel darah gue. Sabtu kemaren, gue ikutan kemping bareng temen2 Palang Merah. Gue baru selesai praktek Tugas Akhir pelajaran kesenian - tugas praktek kolaborasi seni yang sangat-sangat lintah, menyerap setiap tenaga sampe gue tinggal setengah idup. Mungkin gue bakal cerita tentang TA ini, tapi later deh. i need to understand my body's regulation, soon after this post. Kalo lo mau baca sedikit bahasan tentang tugas ini, lo bisa baca salah satu postingan blog temen gue, klik aja disini. Mengingat gue dateng kemping dengan keadaan setengah idup, i break my own rules about sleeping. gue kedinginan, ga bawa jaket, ga bawa kaus kaki, ga bawa autan dan gue tetep tidur. dengan sangat pulas. terbangun seperti tidur memakai pampers dry comfort : bahagia, sehat dan ceria.

tiba2, gue merinding. deket kaki gue ada jejak darah. okay, gue mikir logis. palingan ini nyamuk.

lalu gue mikir lebih logis lagi: dimana mayat nyamuknya?

masih selonjoran, gue menciptakan dugaan dugaan yang semakin lama semakin tidak terduga.

kalo tadi gue mikir itu jejak darah nyamuk, tiba2 gue mikir kalo di langit2 ruangan tidur gue ada mayat sisa dari Drag Me to Hell, sampe akhirnya temen gue bangun dan memperhatikan telapak kaki gue dengan seksama.

kembali muncul dugaan yang lebih tidak terduga,jangan2 di kaki gue tumbuh jamur berbentuk Patrick Starfish.

tiba2, temen gue ngomong:
"De, habis nginjek apaan?"
"Err, ga tau."
"coba liat deh."

diiringi irama detak jantung yang tidak abnormal, gue memperhatikan telapak kaki gue, gue histeris.
Bahkan dalam keadaan sadar, kemungkinan gue berhasil nepok nyamuk sampe mati adalah 74564234:1. Tapi, dalam keadaan dikuasai oleh alam bawah sadar, malam itu kaki gue berhasil membunuh nyamuk sampe mayatnya nemplok gepeng di telapak kaki gue, tanpa melihat. dengan telapak kaki pula.

Gue jadi percaya, bahwa sesungguhnya gue punya alam bawah sadar dengan kemampuan yang luar biasa.

Ntar gue mau tidur, tanpa membaca buku, dan kalo gue bener2 punya alam bawah sadar yang demikian kuatnya, gue akan kebangun dengan kaki di atas buku dan otak penuh memori tentang kinerja hormon manusia.

Kalo ngga?

well, goodbye world, wish me luck for everything i'll face.

Rabu, 12 Mei 2010

The Power of Laughter

Sore ini, angin gue rada ga enak. It was a west monsoon, bringing the rain to Indonesia. Wait, ini bukan geografi. Gue bahkan ga ngerti geografi.

Well, gue tipe orang yang kurang konsisten mengekspresikan kemarahan. Ya kayak tadi sore aja deh.

Dikarenakan suatu perkara yang gue ga bisa sebut disini (mengingat pepatah lama "you'll never know what's gonna happen", dalam hal ini  "what's gonna happen" diartikan secara sepihak dan sesuka hati oleh gue sebagai "siapa-yang-bakal-baca-tulisan-lo-di-dunia-maya"), gue ngerasa harus marah.

Jadilah, gue pasang muka sinis, suara ketus, menggunakan semua warisan kejudesan dari para leluhur untuk menemukan kata-kata paling pedas dan menyindir dengan sangat menyakitkan. Trus gue nunggu suasana cukup senyap, lalu berencana mengubah kesenyapan itu menjadi keheningan yang sangat tegang, dengan mengucapkan kata-kata pedas yang sudah dipikirkan masak-masak-hingga-bantet tadi dalam volume yang cukup keras untuk menjangkau seluruh sasaran.

Eh, gue lupa bilang kalo sasaran kemarahan gue tadi lumayan banyak, gede2 pula. makanya dengan sangat disengajain banget gue nyeletuknya tiga perempat teriak. Oke, gue ngaku deh. 7/8 teriak, sebenarnya. Soalnya suara gue kaya tikus kecepret banget tadi.

Respons yang diharapkan adalah para sasaran kemarahan ini menyadari kekhilafan mereka dan kembali ke jalan yang lurus, berhenti melakukan kekhilafan itu.

Okay, suasana jadi hening. Rasanya gue udah berhasil

Tapi tiba2, salah satu temen gue malah nyeletuk,
"Hah? apa sih? ngga ngerti?"
Lalu semua orang menertawakan kebodohannya. Gue pun kebawa suasana. Dan ikutan ketawa. See? Dengan mudahnya gue tergoda buat ketawa ditengah2 usaha mengekspresikan kemarahan.

Merasa gagal mengekspresikan  emosi di dunia nyata, gue pun lari ke twitter.

Gue post dua tweet berturut2 dengan pola kalimat yang sama.

"Ketawa bukan berarti ga marah"
"Ketawa bukan berarti ga kesel"

tiba, ada respons dari usernya- kak Olivia Ruben , kakak dari temen gue yang pernah gue ceritain di salah satu post gue yang judulnya Sempit

"@dedemboo ketawa bukan berati senang"

jadilah, kita saling me-reply tweet, menghasilkan percakapan seperti yang sudah dirangkum oleh calon arsitek diatas didalam salah satu post-tumblrnya, The Power of Laughter (oke, gue ngaku. gue ga punya ide lain, jadi gue colong judul postnya kak olivia, haha) :


so this list began, when she tweeted a few things in the same theme continuously, i replied, she replied, until i tweeted this:


me: ketawa bukan berati tulus. thus we have, the power of laughter #1 conceal emotion

her: #2 a medium for any kind of emotion

me: ni lama2 bikin buku #3 distracting people

her: hahaha. okey, #4 confusing people

me: #5 ice breaking, in an awkward situation

her: *habis ide

me: #6 to get along with the conversation, padahal ga ngerti :P

her: stuju2. #7 mengalihkan topik pembicaraan

me: #8 menarik perhatian ….. sebagai bahan tertawaan

her: #9 insulting someone..in a fun way

me: haha true, sarcasm is it? #10 being polite *kehabisan ide

her: iyaap. *sama, makanya mikirnya lama. mungkin, #11 menyembunyikan bebunyian yang tidak enak didengar

me: like, saaaay, ‘preeeeet’ ? :)) #12 hmmm… menguatkan joke yang -harusnya- lucu? *serius ini mulai ngaco

her: hahahaha. sepertinya akan semakin ngaco. #13 menghargai joke garing yang dikeluarkan orang yang (seharusnya) dihormati

me: sure, liat ini sampe berapa bisanya #14 biar -keliatan- pinter

her: hahahaha. okeey. cari volunteer buat nambahin? #15 menutupi kebohongan2 yang tidak saling sinkron?


me: iya tampaknya harus begitu #16 menambah bumbu dalam percakapan *kenapa gitu yaa harus bumbu? :-/*


her: habis ide. mencari volunteer untuk menambah list power of laughing seperti ini. anyone care to add more: :D


me, itu kak olivia. dan her (sekaligus she), dengan cocok sekali adalah gue (mengingat her, juga berarti remedial, atau lebih terkenal diantara gue dan temen2 SMA gue sebagai , ujian-ulang-ato-tugas-tambahan-akibat-ga-lulus-ulangan-harian)

jadi, gimana? ada yang mau menambah panjang (atau menambah ngaco list yang memang sudah ngaco ini) daftar ini?

Minggu, 09 Mei 2010

MaC Talk with Birong

MaC Talk stands for Me and Cat's talk. Secara gue sekarang satu2nya anak berwujud manusia dirumah, kakak gue lagi di luar kota nyari kuliah, I'll have a lot of conversation with my cats.

As it goes today. Ini obrolan antara gue, dan salah satu kucing gue.
Nama            : Birong
Arti Nama    : Hitam (dalam bahasa batak, birong = item)
Umur            : Sekitar 1 tahun
Jenis            : Persia
Status         : Ibu beranak 1 tanpa suami
Pekerjaan : Makan, Tidur, Menyusui, Berantakin Rumah, Ngomel2 Minta Makan



Tumben2nya, pagi2 ga ada kucing yang bangunin gue. Jadi gue keluar kamar, takut ada yang malingin mereka. Kalo mereka dimalingin, gue kasian sama malingnya. Kucing2 gue pada rakus, bisa2 uang tebusan yang gue kasih kepake buat bayar utang beli makanan mereka doang.

Gue buka pintu, gue liat Birong lagi tidur telentang ga berdosa diatas sofa ruang tengah. Di atas tumpukan baju gue yang baru disterika. Dimana baju teratas dari tumpukan baju itu adalah kemeja gue warna item dari beludru. FYI, beludru itu ibarat magnet bulu kucing. Sekali aja ada kucing yang nempel di kain beludru, biar kucingnya udah pergi bulu2nya pasti tetep nempel.

Gue geremlah.

Gue samperin, gue toel2. Ga bergeming, ngedengkur kenceng.

Gue duduk di lantai, gue ngomong di kupingnya.

Gue : Bangun oi. Bangun, udah pagi. (gue gaplak mukanya)
Birong : (bales nendang)
Gue : Okay, hari ini ga ada jatah tuna kalengan (jalan ke kulkas, ngetok2 kaleng makanan kucing pake sendok)
Birong : (mendadak udah nyampe di depan kulkas, gelendotan di kaki gue)

tiba-tiba mama keluar kamar.
Mama : Aduh kasian anak mama (heboh)
gue kira mama ngomong ama gue, kasian karna di umur yang belum ganjil 17, gue terpaksa jadi suster kucing. ternyata..
Mama : sini birong sama mama, dede ga mau kasih makan yaa?
Gue : (bengong)
Mama : (ngambil kaleng makanan kucing dari gue, ngasih birong makan, masuk kamar, tutup pintu)
Gue : subhanallah...