Rabu, 30 Juni 2010

By for Now

Well, hello. Again.

I'm gonna be off for duty again. 6 hari. Secara koneksi internet di hp gue ga jalan, itu berarti...

Selamat tinggal, Peradaban.
Goodbye, Civilization.

note:
 gue lagi nunggu foto2 camp dari temen gue. i'm planning to blog them. a pictures could tell a million words. lebih ekonomis. coming soon.

Senin, 28 Juni 2010

Midnight - by Adhitia Sofyan

download here


Midnight
Words and music by Adhitia Sofyan

About the song :
Can’t go to sleep, that special someone annoys you in your thoughts, and it makes you exhausted.

Here today gone tomorrow
Washed away all my sorrow
There will be a time when I will come and find you again.

Leave the light on your window
I just might try to follow
There will be a time when I will finally find you

But midnight close my eyes I’m tired I’m fading
I am only human, Searching
Places I wont go where your name are written
We’re all only human, faking

Stay a while fill my hollow
Till the sky turns to yellow
There will be a time when I will come and find you again.

See the time has gone too narrow
They’ll be things you can’t borrow
There will be the day when I will finally find you

personal note:
and this kind of midnight, will frequently haunting until i can find you

Between Two Abduction

Good brunch-time people.

Well, here i am, back from the abduction; preparing for another one. Iyep, gue baru balik dari camp, a 5-days-camp, the Asean Friendship Youth Camp 2010. Kalo lo mau liat foto2nya, lo bisa liat di flickr-nya kak Iori, ato di album Facebook-nya peserta. Gue sih ga punya, soalnya gue ga bawa digicam dan camera-phone gue juga baru dicolong orang. Poor thief. Kalo hp-nya mah kayaknya syukuran, kesenengan lepas dari gue. 

Hari2 pertama di camp, gue kepengen pulang ke rumah. Tapi hari2 pertama gue di rumah gue pengen balik ke camp. Dengan mesin pijet yang selalu nempel di kaki, atau sepatu roda. Yep, camp kali ini, kaki gue dipekerja-rodikan.

So now, both of it need a massage, dan barusan nyokap gue bilang gue harus pergi massage sekarang, otherwise giliran gue bakal baru ada dua minggu lagi.


Happy life, people.

Anyway, anyone notice the blog post i write before the camp started? Well, you can write a doubt about something today, and the next day every sequence of things answering your hesitancy. Universe's planning something.

keep tracking, and together we'll figure out the plan of the Universe.

Senin, 21 Juni 2010

talking about the 'L' word.

Well, hello. i have only days before the world eats me, then puke me back into a...well quite a complicated reality.

Umm, i consider that- as just extra challenges in life, like an extra strawberry sauce in my sundae:
it would still be, and taste like a sundae; event though there's looots of strawberry sauce, i still can enjoy the sundae itself. Well, it would still be a life, a beautiful life; taste like one, even though there's some extra things you need to work on - you still can enjoy the life itself.

i know, it's another inept analogy. I've made a lot of those.

Hari ini temen gue 11 bulanan sama pacarnya. Therefore, i'll talk about something that kills someone's soul while, in the same time, sprouts a garden of flower in other's heart. You'll be reading about love, tonight, people.

uh, well to(late)night, actually.

To me, love is something far away beyond human power. I know, i'm an amateur. That's the best way i could describe love.

I don't really...well, understand isn't a proper word.
 Gue tau, cinta itu kasih sayang. Gue sayang bokap-nyokap, keluarga, that's one kind of love. Sepupu gue seneng minumin Milo sampe bergelas-gelas, walaupun orang lain udah sampe muntah dari idung, that's another kind of love.

 Love is just, an everyday thing. You won't have a day without love. Gue masih bisa bangun pagi ini, walaupun setelah hampir sesak napas gara2 nyokap naro kucing gue-yang beratnya 4 kilo lebih- di atas perut gue, setelah tidak menemukan cara lain buat bangunin gue; itu karna Tuhan masih sayang sama gue. God still have, enough love for me, to give me another day to through. Ada lampu di rumah lo, itu juga karena kecintaan Einstein sama sains.

Cinta model begini, gue, bisa dibilang, lumayan memaklumi-kalo ga dibilang ngerti. it's not really a complicated things - the simplest form of love. you love-and for really sure, be loved back by those things. Lo, punya keyakinan, bahkan kepastian, none of them would leave you for any reason. Most of the time, you get it for free - dan mereka ini bawaan lahir. Even you don't know why you love-or be loved, they start loving you from the very beginning- or vice versa, you just love them from the very beginning.

Lo ga tau -dan ga akan pernah tau kenapa. Ga ada yang tau, ga seorangpun tau. Gue ga asing banget sama cinta model begini, dan lo, juga pasti akrab banget sama cinta2 model begini. gue agak geli kebanyakan ngetik kata 'cinta' - gue berasa kayak lagi bikin lagu dangdut. But the point is, this kind of love, is why love is an universal thing. Everyone knows, everyone feels, everyone don't know why, but still, everyone do enjoy it.

see? Love is something beyond human thought, sebuah bentuk paling ajaib dari keajaiban.

But, there's another form of love, yang gue rasa, gue pernah rasain. Spesies perasaan antara temen gue dan pacarnya -yang-sudah-hampir-setahun itu. Spesies yang tidak akan pernah punah. Spesies dengan variasi yang luar-biasa maha beraneka ragam. Ada yang bilang monyet, puppy, tapi ada yang juga yang disebut sejati -sampe mati.
 Cinta yang melibatkan dua anak manusia dari dunianya masing2, baik sebagai objek, subjek atau subjek dan objek yang saling mengenai dan dikenai. Cinta yang lahir setelah bertahun-tahun kehidupan.
Cinta yang seringkali, dikastakan paling tinggi dalam hati manusia. Bahkan, kadang2, memerintah di atas logika. Bisa membuat tindakan paling bodoh terlihat menjadi sebuah pilihan paling cerdas.

Beberapa orang, menggolongkan 'tindakan paling bodoh' itu sebagai, tindakan romantis. Menurut gue, jaman sekarang, perbedaan romantis, over public-display-affection, dan dibego-begoin sejelas batas antara warna abu-abu paling muda dan warna putih: some people get lost on the constraint of them. Semakin hari, semakin kabur, very much adalah hasil kerja those untrue lovers. Ya, ketika seseorang mengaku memahami cinta, saat itulah sebenarnya dia merusak arti cinta itu sendiri. Ya, gue makin kedengeran kayak Rhoma Irama. In this case, gue adalah Rhima Irama. Walaupun bulu dada gue ga sebanyak Papa Rhoma ato abang Ridho, tapi jumlah bulu di baju2 gue jauh lebih banyak daripada gabungan bulu-bulu mereka, thanks to kucing2 gue yang suka mangkal di lemari.

Romantis, over public-display-affection (over PDA) dan dibego2in. Kalo cinta punya pengacara, tiga nama inilah yang bakal paling sering digugat atas pasal pencemaran nama baik. Sayangnya, mami Herdiana-lah yang jadi pengacara, dan Cinta Laura-lah yang diurus masalahnya. Hasilnya, sidang uang kontrak sinetron dimenangkan oleh siapa gue juga ga tau.

Gue sih lebih milih jadi pengacara-nya si Romantis. Gue pernah ketemu orang yang namanya Cinta, yang justru malah memperburuk pemahaman gue terhadap kata 'cinta' itu sendiri, dan gue pasti kalah kalo gue memandang buruk klien gue sendiri. Gue emang ga pernah ketemu orang yang namanya Romantis, Over PDA ato dibego2in, tapi gue rasa, kepentingan-nya si Romantis yang sering dijajah. Romantis sering disamakan dengan dua nama diatas. Tindakan kedua nama diatas, seringkali diatasnamakan Romantis.

Ketika seorang pacar bekerja layaknya supir pribadi 24-jam tanpa bayaran-atau-even-uang bensin-bahkan-kata-terimakasih, any damage that it caused bukan salahnya si Romantis. Ini salahnya dibego2in. Ketika timeline twitter lo penuh dengan pasangan-pasangan yang menyalahgunakan fungsi ReTweet untuk berbalas-balasan tweet, yang sebenarnya, akan menjadi romantis jika tempatnya di inbox text message ponsel masing2, ketidaknyamanan elo ngeliat timeline lo, bukan salahnya si Romantis. Ini salahnya si Over PDA. Kalo

Beberapa contoh kasus lain, yang sering mengatasnamakan Romantis:
- Ketika ada anak kecil yang mentalnya keganggu gara2 orang mesra2an yang ga tau tempat, ini salahnya si over PDA
- Ketika ada pacar yang pas nonton justru ga ngerti isi filmnya gara2 bolak balik disuruh beli beverages, ini salahnya si dibego2in

Romantis, seharusnya, adalah sesuatu yang bikin orang tersenyum dan terinspirasi, bukan malah muak dan pengen muntah.

Well, i'm not an expert of this. I'm sorry if this is love from a misplaced corner. I've told ya, when someone act as she/he is a love Guru, that's when she/he shatter the meaning of love, in the most unearthly way.

Kamis, 17 Juni 2010

Bahkan dalam dunia contek-mencontek antar pelajar, masih ada etika yang harus dipenuhi

i'd better start writing before life stops me.

11 tahun gue jadi siswa, gue bisa dibilang sudah cukup kebal sama yang namanya ujian akhir. various kind of it. UAS, UAN. yang gue belom cobain cuma UASBN aja. soalnya gue udah lulus SD dari taun kapan, dan gue ga berminat mengulang ujian SD. No, gue ga mau ada bukti fisik yang menunjukkan perkembangan otak gue dan otak anak SD cuma beda tipis, it could tell you they're slighty above me. Sebenernya, dari segi fisik, gue masih layak ikut ujian SD. Pertumbuhan badan gue, seperti halnya tingkah laku gue, sesuka-suka jidat. Cenderung tidak tergesa-gesa. Ini bisa dibilang faktor keturunan. nyokap gue juga kecil banget, terutama kakinya. Kayaknya, kaki nyokap gue berhenti tumbuh pas kelas 5 SD, soalnya ukuran sepatu nyokap gue 35, itu juga ukuran singapur. artinya, panjang kaki nyokap gue ga nyampe sejengkal gue. dan sejengkal gue aja cuma satu telunjuk orang dewasa. makanya, kadang2 kalo solat di mushola umum, sepatu nyokap gue sering dicobain anak2 kecil yang main diluar mushola, karena terlihat seperti miniatur sepatu orang dewasa. 

see? distracting me is even easier than taking candy from a diabet baby.

balik lagi soal ujian. iyep, sekitar 11 tahun, gue udah cukup makan asem garem berbagai spesies ujian tertulis. begitupun, dengan 1001 macem teknik menghadapi ujian. dari jaman teka-SD, gue belom terlalu akrab dengan berbagai cara 'serong' untuk menyelesaikan ujian. objective gue untuk setiap ujian, adalah menyelesaikannya secepat mungkin supaya gue bisa secepatnya kembali ke dunia khayalan gue. bermain dengan gembira ria.

jaman teka-SD, mental gue memang menyedihkan. gue cenderung ga peduli sama urusan sekolah. gue pernah ke sekolah lupa bawa tas. gue jarang tau jadwal pelajaran, gue bawa buku apa aja yang gue pengen bawa. gue pernah bawa katalog sophie martin, yang gue kira adalah buku bahasa inggris bergambar. Tapi, biarpun gue sembraul, kalo lagi diajarin apa aja gue tetep perhatiin, gue tergolong anak yang tidak ingin terasing dari pembicaraan orang2: whether gue ngerti ato ga, gue bakal tetap berperilaku layaknya orang-orang yang mengerti - dan gue tergolong murid yang sangat lihai dalam berpura-pura ngerti. saking jagonya gue pura2 ngerti gue bisa sampe ngga sadar kalo gue sebenrnya ga ngerti sama sekali.


dulu, gue selalu berpikir bahwa gue akan dipinang oleh pangeran dari negeri sempurna-bahagia-sejahtera-yang-jelas2-cuma-khayalan, dan hidup bahagia sebagai permaisuri. gue jaman kecil berpendapat, buat jadi permaisuri ga perlu juara kelas, ga perlu lulus ujian semester. malah dalam kartun ada kecenderungan, semakin goblok muka permaisuri, semakin terlihat cantik. dan semakin cintalah pangeran pada permaisuri bermata besar dengan mulut yang kalo lagi bengong bentuknya bundar sempurna. ya, bisa dibilang cita2 gue jaman kecil adalah jadi permaisuri. kerennya gue, gue dulu pengen jadi permaisuri yang bisa terbang. pikiran gue, gue ga bisa nyanyi sambil nari-nari kayak putri2 lain, jadi gue bakal bikin atraksi terbang aja. kalo putri2 lain nyanyi lagu2 cinta, gue,  terinspirasi dari pesawat yang bikin tulisan "The End" di setiap akhir kartun-nya cartoon network, bakal hover di udara, bikin asep yang ngebentuk gambar hati. Uh well, bisa dibilang, kurang lebih, waktu kecil gue kepengen jadi ratu lalat yang pantatnya berasap.

kadang2 gue berpikir untuk mencita-citakan profesi yang lebih realistis. profesi yang benar2 ada di dunia nyata. terus gue bercita2 jadi presiden, yang gue sadar sekarang ga lebih realistis daripada jadi permaisuri. gue pengen jadi presiden karna sering jalan2 pake pesawat sendiri. sampe sekarang, gue masih kepengen jalan2 pake pesawat sendiri. yep, gue memang selalu menggantungkan cita2 ke langit ke tujuh. cuma bidadari yang bisa nyampe.

well, memang tingkat kemampuan pertahanan gue terhadap distraksi sekuat konstruksi piramida dari kartu remi.

jaman TK-SD dulu, gue termasuk murid-murid yang berperilaku mulia, jarang liat kiri kanan setiap ujian. karna temen2 gue juga rata2 gitu, tingkahnya masih lumayan 'lurus'. masuk SMP, gue takjub dengan segala taktik temen2 gue setiap ujian. mulai dari betis berukir, sampe tisu bertulisan. pas SMA, gue justru menciptkan teknik2 ujian baru. Di UAS kemaren, sempet2nya gue dan beberapa temen gue bikin semacem sistem contek-mencontek berantai sistematis. dulu gue juga pernah sempet2nya menciptakan kode gerak khusus untuk opsi pilihan ganda. Instead of teriakin A,B,C,D, atau E, gue pake kode gerakan untuk ngasih tau jawaban gue ke orang yang nanya (or vice versa). seinget gue, dulu untuk A=pegang Jidat, B=pegang hidung , ya, pokoknya sebisa mungkin kode gerak ini adalah gerakan2 yang sangat natural untuk dilakukan, tidak mencurigakan.

well, sebenernya praktek-praktek model gini ga bener juga. Gue tetep punya batasan-batasan dalam menyeleweng, gue masih berpegang sama beberapa prinsip, norma dan etika 'serong-menyerong' dalam ujian.


berikut beberapa boundaries, tata cara, norma dan etika contek-mencontek yang baik dan benar menurut gue.

anyway, semua ini gue bikin tanpa ada maksud pointing satu kalangan ataupun orang-perorangan. Murni cuma penyaluran pikiran gue doang, ga ada maksud menjatuhkan atau meyalahkan siapa2.


1. Buat gue, persaingan antar sesama peserta ujian seharusnya se-fair mungkin. buat gue, ujian itu ibarat lomba lari: semua peserta harus mulai dari garis yang sama. itu berarti, semua peserta ujian berhak dapet kesempatan yang sama dalam hal apapun dalam ujian. pengawas harus ngasih waktu yang sama untuk setiap peserta ujian, termasuk peserta-peserta dengan kejadian khusus. misalnya lo telat dateng ujian gara2 suatu hal yang bisa ditolerir, harusnya  lo dikasih waktu lebih. kalo lo, misalnya, menemukan soal yang salah trus disuruh ngelapor soal yang bermasalah ke panitia ujian, waktu lo yang hilang selama perjalanan dan proses melaporkan bermasalah itu harusnya diganti. Dari sisi contek-menconteknya, kalo lo dapet bocoran soal ya semua juga harus dapet. Jadi semua peserta ujian, mulai dengan pengetahuan yang sama terhadap ujian, punya modal, yang secara teknis yang sama.

2. Gue, personally, ga menyarankan untuk  bikin kopelan, contekan, jimat - whatever the name is, you know what i mean. bukan apa2, menurut gue, benda2 model begitu adalah teknik kecurangan yan paling riskan karna punya bukti fisik yang bisa diperkarain. beberap orang, punya kecenderungan berekspersi tegang ketika lagi ngeliat kopelan, dan pengawas yang cermat akan mengenali ekspresi semacam itu. Kalo lo ketauan, si pengawas punya bukti buat perkarain lo ke tingkat lebih lanjut, bisa2 lo malah ga lulus. Di sisi lain, menurut gue, ujian itu seharusnya berfungsi sebagi media penguji seberapa banyak ilmu yang diserap siswa, bukan seberapa lengkap buku dan sumber informasi yang mereka miliki. dan buat gue, kalo gue ngeliat buku ato kopelan gitu, sensasi gambling dalem ujian ilang. padahal ujian adalah satu2nya media gambling halal yang gue tau. gue suka sensasi gambling dalem ujian, lo tau kan? sensasi yang muncul, tiap lo ngira2 pemikiran lo bener ato salah, cara lo menganalisis ato nebak2 jawaban bener ato engga, sensasi yang buat gue punya nilai kenikmatan tersendiri, terlebih kalo ternyata jawaban yang lo dapet dengan pemikiran2 yang ga normal, bener. buat gue, seni-nya ujian, ya disitu.

3. Gue lebih setuju sama praktek tanya kiri kanan. karna sensasi bener-ato-salah-nya itu tetep ada. keputusan 
buat ngikutin  jawaban yang dikasihn temen kiri-kanan lo, keputusan menilai suatu jawaban bener ato salah, tetep  based on elo, bukan buku lo. tetep ga ada jaminan, bahwa jawaban yang lo pilih, pasti bener. tetep ada sensasi harap-harap cemasnya. Tapi, sebagai orang yang nanya harusnya lo tau diri dikit. Orang yang lo tanya, seharusnya adalah orang yang paling lo jaga konsentrasinya dalem ujian, in order to get the most promising answer. Lebih baik lo nunggu dia yang ngeliat elo, baru elo nanya, daripada lo manggil2 dia dengan cara2 yang ngeganggu parah sampe dia ga bisa ngerjain soal gara2 elo. Lo mesti mikir, dia ngerjain ujian bukan cuma buat bantu elo doang, dia juga punya objective dan target sendiri dalem ujian. seenggaknya, lo biarin dia dapet berusaha dapet target itu, sebagai semacem ucapan terimakasih-telah-ngebantu-ujian gue.

well, it isn't a long list already...feel free to make it longer - because it's late already and i need to get to bed 

be a clever cheaters, students :P

Selasa, 15 Juni 2010

Snap Script

Well, hello again.
No, gue ga keisep blackhole. Gue juga ga salah masuk rumah. Gue juga ga pindah agama jadi hindu trus nginep di Borobudur. Nggak, gue cuma lagi UAS, makanya 'menghilang' beberapa hari.

Anyway, gue juga belom kelar ujian hari ini. Besok malah gue ujian sejarah. Ga pernah ada sejarahnya nilai sejarah gue bagus. Gue pengen bikin sejarah punya nilai ujian sejarah paling bagus seumur hidup gue, cuma paling mentok-mentok nilai bagusnya tinta merah juga. Gue pasrah deh.

Umm, it seems that life will kidnap me this holiday. I'll try to be a high-tech hostage, blogging while on the reclination.

I wish to see you soon guys,
Wish me a wonderful reclination ya