Senin, 14 Desember 2009

My Sunday 13th


    Final exam is over, and here i am staying at home although it's not holiday yet. Betapa sedikit muntahan pagi memaksa papa nulis surat sakit. Gimana ngga muntah, hari minggu-nya brunch jam tiga. Brunch, bukan lunch. it was even too late for a lunch, wasn't it? Maklumlah, sindrom anak-sekolah-kesenengan-lepas-ujian. Mental anak sekolah emang udah ngatur mata untuk otomatis melek pagi-pagi, tapi ngga bisa bikin badan bangkit dari kasur, mengingat itu hari Minggu di sebuah minggu dimana hari Minggu sangat dinanti-nati. Melek yang ngga berarti. Melek hanya untuk bersiap-siap tidur lagi. Tidur panjang.
    Mungkin di hari-hari Minggu sebelumnya, wangi sarapan bisa ngasih cukup tenaga, untuk sekedar sarapan, dan sarapan-lah yang ngejepret mata biar ngga merem lagi. But not that sunday. Mama lagi di luar kota, dan nyium wangi sarapan ala papa yang bersikeras masak sarapan sendiri malah bikin bantal menebar aroma surga untuk tidur lagi. Lelah dipekerjarodikan selama seminggu, benda 900gr yang terjepit diantara tulang-tulang kranium merasa cukup rasional memilih aroma mimpi daripada aroma roti yang samar-samar tercium dari wangi arang yang menyengat - tanpa menyadari bahwa itu ngga lebih bego daripada beruang yang hibernasi tanpa persiapan.
    Pelan tapi pasti, kenyataan memburam. 
    Semakin memburam.
    Buram yang menghanyutkan.
    Lalu cahaya itu datang. Putih dan terang.
       Bukan, itu bukan gerbang ke alam baka. Itu serangan ganas matahari sore, karena papa baru bukain gorden kamar.
    Samar-samar, jam dinding menyeringai. Jarum-jarumnya membentuk sudut 90 derajat ke arah kanan. Angka dua belas ketutup ujung jarum, ujung jarum yang lain tepat nunjuk ke titik pertemuan dua setengah lingkaran yang tersusun menurun: angka tiga. Perut keroncongan. Dari celah pintu keliatan meja makan bersih, ngga ada apa-apa kecuali tempat sendok dan isinya. Momen kesengsaraan yang sempurna. Kalo misalnya ada speaker nyala, mungkin dibunyiin "jeng-jeng jeeeeng" sekalian biar makin dramatis. Trus kameranya di zoom-in, si pemeran utamanya teriak "TIDAAAK"-full ekspresi. Tiba-tiba scenenya ganti jadi wanita ngacungin dua jari tapi nunjuk kartu bertulisan tiga. Penontonnya gerem, tapi nungguin juga sampe iklannya kelar.
    Wait, this is a life, not a drama series. Yang kejadian adalah si tokoh cerita terhuyung-huyung berjalan ke kulkas, dan semakin diiris-iris dengan kenyataan bahwa isi kulkas cuma bahan-bahan mentah. Si tokoh menarik nafas, ngambil pisau tajam mengkilat *kalo ini beneran drama series, bakal bunyi 'sriiing', dan pisaunya berkilat-kilat. Ngga, ngga bunuh diri kok. Tapi masak. Usaha yang kurang lebih sama kaya percobaan bunuh diri. Dan bunuh orang lain juga. Si tokoh berdoa untuk pencipta kecap asin, berterimakasih karena beliau telah menciptakan bahan yang bisa menggantikan garam disaat lupa dimana naro garam. Lalu pasrah memakan hasil olahannya dengan nasi. Ok, sebuah episode bunuh diri yang gagal. Selesai sudah. Si tokoh kenyang. Happily ever after. The end.


    Nope, the day didn't have a happy ending. Si tokoh lupa makan malem. She was struggling with her own fools. Her childish manner drive some people mad. She got slapped on her bold face. Now she understand how nauseating is it being people around her.  

Senin, 23 November 2009

Hey, it's my newborn kittens

long time no post
yaaap, i've been kinda bussy and idea-less these weeks
anyway, these are my newborn kitties,
puh-leeaaase help me name them . Ini demi hidup dan mati mereka. Mereka bisa gila juga kalo tiap hari ganti nama kaya sekarang. soalnya sampe sekarang satu rumah belom sepakat manggilnya apa. jadi bisa tiap setengah jam mereka ganti nama- tergantung mood pemiliknya.



♥these two below is the pics of my favourite :3



 
 


okay, these are some clues that may help popping ideas for their name
- "pusss" is the magic word. teriak "puss", dan mereka akan datang dari berbagai penjuru rumah.pernah ada yang keluar dari kulkas. gile, kecil-kecil pengen nyobain kutub utara. wawasannya luas juga ya.
- mungkin keliatannya disini cuma ada dua, tapi ada tiga. jadi ada satu yang kuning, satu abu2 tua, dan satu lagi item.
- kalo udah gede, cocok untuk pengusaha sop buntut. sangat menguntungkan, karna lebih dari separo badan mereka itu buntut. *unfortunately, they're not for sale. apalagi buat tukang daging.

- yang abu2 diem banget. kayaknya pita suaranya udah ketelen ke lambung, makanya paling gendut.this one is my favourite, ngga nyakitin kuping kalo digotong-gotong.
- yang kuning beda sendiri, kalo sodara2nya yang lain outline matanya item-dia putih.
- yang item buntutnya paling panjang. bisa dipake skipping sama sodara2nya yang lain.
- biar belom sebulan, mereka udah bisa nyuksesin gerakan anlene 10.000 langkah. kejedot itu, rutinitas harian mereka. tiap hari minimal ada satu lembar koran yang berubah jadi perca.

so, i'm looking forward for ur responds, people. kalo mereka mati gara2 ngga bisa ngafal nama sendiri, you guys are part of it.
hehe.

happy thinking, people. :)

Jumat, 09 Oktober 2009

If I were a Father

this is my local culture lesson's task, where every student have to make an essay of at least 250 words which begin with if i were...
and mine begins with the sentence,
If I were a Father

if i were a father, i would love my wife and my children. i would love my wife's family as much as i love my own. At the end of every day i would tell my children how much i love them and how precious are themselves. Every morning i would be the first who sit at the terrace, reading newspaper while waiting for my wife's delicious morning coffee. Then i would eat breakfast with the entire family, and tell my wife that she's the most talented chef in the world.

Then i would be in the driver seat of a family car (a station wagon or a mini-SUV maybe?), ready to take my children to school. I and my children would gave their mother a sweet goodbye kiss. i would be busy at my office but i would always have my dinner with my family. I would ask my children how do their day that day. I would be pleased by my wife's superb cooking. I would lead my family to pray.

After my children had been married, i and my wife would be a loving parents in law and a beloved grandfather&grandmother. At the end of my life i would be reminded in every friends and family's hearts as a grateful man with a lot of love around.

That is very much a father i would like to have but i already have one that i will always love untill the end of the time.

Senin, 24 Agustus 2009

TOMPI - Bintang Jatuh

Bintang Jatuh

download di sini


Akankah bintang jatuh
Di malamku yang biru
Dan ku kan berharap cintamu padaku
Selamanyaaa ooh

Mimpiku selalu tentangmu
Cerita cinta semalam
Dan ruang hatiku kan selalu menunggu
Kau nyata

Dan segenap hatiku selalu mensajakkan dirimu
Dia berkata

Ooh baby take my heart
Be my love forever

Melagukan dirimu
Mengagumi keindahanmu

Ooh baby take my soul
Be my love forever

Akankah malam itu datang
Akankah bintang berjatuhan
Akankah cintaku terbalas
Akankah hatimu mendengar

ga kenapa-napa, gw cuma lagi seneng lagu ini aja. salah satu lagu yg gue rekomen.
hehe

enjoy it
:)

Sabtu, 22 Agustus 2009

waktu, seperti nanny mcphee

time and nanny mcphee has the same rule :
When you need me but do not want me, then I must stay
When you want me but no longer need me
then I have to go.

iya gak?
seringkali orang bingung mau ngapain pas ada waktu kosong, padahal sesungguhnya, sadar gak sadar banyak kerjaan menanti, banyak hal yang harus dikerjain . waktu seakan sia-sia, jarum jam seperti kompas yang udah diarahin ke utara, gak muter2 .
pas lo lagi pengen banget waktu buat ngerjain ini itu, jarum jam berputar seperti gasing, gak pernah dateng.

yeaa, at least that's how time has running on my last days

sekalinya sibuk, sibuk gila
sekalinya libur, bengong parah

menjelang puasa, sekolah ngasih libur empat hari,
yaa, gak cuma sekolah gw aja sih, seIndonesia mungkin

seharusnya, sebagai anak sekolah yang normal dan binal (lho?), minimal gw jerit "YEAAAAA!" pake nada sol, 4 ketuk
tapi, entah setan (atau malaikat?) apa yang merasuk ke dalam jiwa dan kalbu, muka gw malah cemberut
mungkin karna baru beberapa hari gw menikmati bangku kedua dari depan dan kedua dari kiri - lokasi kejayaaan gw di ruang kelas, pasca kemping mendadak tiga hari.
ini maksud gw, sekali sibuk, (sok) sibuk gila

kenapa gw sebut kemping mendadak?
begini. kempingnya kamis pagi. dan 'mandat' kemping baru meluncur dari mulut kakak gw, hari rabu jam 9 kurang sekian menit. bukan, bukan jam sembilan pagi. jam 9 malam. 21.00 wib. maksud gw, 22.lebih sekian WIB. dan dari pembina gw sama sekali belum ada kepastian.
besok paginya, gw dateng ke sekolah. telat pula.
setelah ngurusin perkara keterlambatan gw, gw masuk kelas. naro tas.
temen gw yang katanya mau kemping juga langsung ngajak nyari pembina gw.
dan akhirnya, perintah kemping turun jam 8 pagi lewat sekian.
Kondisinya : gw belom nyiapin apa2, nyiapin niat juga belom.
nyelononglah gw masuk kelas, ngambil tas dan pamit ke guru yang lagi ngajar di depan.
reaksi sekelas : bingung. (beberapa terlihat bersyukur, beberapa terlihat kaget, tapi paling banyak terlihat NGIRI. karena hari itu ada ulangan kimia. hahaha)
pulanglah gw kerumah, menyiapkan ini itu .
ransel sudah dipundak, jinjingan sudah dipegang, melangkah ke depan rumah.
gerbang rumah tinggal digapai, tiba2 nyokap teriak dari dalem rumah.
"DE! tunggu de!"
pikiran gw, mau ngucapin kata2 perpisahan, bilang bakal kangen ato apa gitu yang dramatisan dikit.
ternyata?
minta tolong benerin lampu.
secara gw perempuan tertinggi di rumah, nyokap ga nyampe 160cm, kakak gw pun sepertinya belum mencapai angka segitu. gw? baru lewat sesentian lah.(tapi lagaknya sok tinggi banget yah, haha)
lalu gw berangkat, kali ini langkah gw tidak diinterupsi lagi.

selama kemping, stylus hengpong gw berubah jadi swiss knife, berfungsi ganda.
buat buka bungkus garam, jadi tusuk konde rambut, buat bantuin masang colokan kaki dua di bolongan kaki tiga, de el el.
fungsi utamanya justru terabaikan, secara hengpongnya mengap mengap sekarat, listrik cuma ada malem doang.
pas malem sebelum kemping, gw lupa ngecas. memang bener2 ga siap buat kemping

rangkuman kegiatan kemping:
kempingnya berjalan dengan baik, lancar, dan menarik.

sabtu pagi, gw nongol lagi di sekolahan, masih dengan ransel dan jinjingan.
gw engga pulang dulu ke rumah, gw langsung ke sekolah.
alhamdulillah udah mandi, jadi kedatangan gw ke sekolah tidak diikuti asap2 ijo beraroma menyengat (layaknya di kartun2 kalo jagoan baru pulang dari hutan ato baru kelelep di septic tank)

nyampe sekolah, lagi ada pertandingan final futsal. tontonan yang tidak menarik, secara bukan kelas gw yang main juga.
masuk kelas, kerjaan sudah menanti, masang jadwal pelajaran di papan info kelas.
ransel belum dilepas, yjinjingan ditaro di meja, berkutat dengan dobeltip. dan tadaaaa, akhirnya jadi.
sebenernya gw ke sekolah mau ngejar acara pembinaan osis, jadi setelah kerjaan di kelas selesai, gw langsung ke ruang acara pembinaan itu.
seharusnya gw buka sepatu, tapi ga inget. nyelonong aja gw masuk.
narik kursi, minjem pena, minta kertas, dan mengikuti acara dengan baik dan benar.
jarum jam nyaris membentuk sudut 180 derajat pas gw nyampe rumah, nyaris magrib.
ato justru udah lewat?
gak ingetlah.
saat saat kaya gitu, waktu jadi benda yang sangat gw inginkan. waktu untuk sekedar ngisi tenaga, memenuhi kebutuhan emosi untuk melakukan ini - itu, sekedar waktu untuk diri sendiri.
agenda begitu penuh, post it nempel disana sini. tugas menumpuk, ulangan menanti.
belum lagi mading tahunan yang menyita hari tujuhbelasan selama seharian.
dalam beberapa hari yang sibuk itu, kesempatan membaringkan badan sambil memejamkan mata hanya di malam hari saja.
ngeluh, banyak banget kerjaan.

tapi di kala libur seperti ini,
baring baring jadi hal yang paling basi, kerjaan justru di cari.
malah ngeluh nggak ada kerjaan.
padahal nanti, waktu kayak gini bakal dicari-cari.

apa ini sekedar dorongan hati untuk mengeluh, di saat senggang maupun sibuk?
well, better i stop complaining by ending this post
tadaa, see ya
:)

Rabu, 12 Agustus 2009

seven up modifikasi

such a small thing can mean big

that's my quote of this day

why?
simpel. gara-gara jam pelajaran agama di kelas gue.
hari ini, Bu Ibeth (guru agama gw) asik gilaa.
menyingkirkan buku dari meja, beliau malah ngajak kelas buat main semacem permainan seven up gitu.
Seven up, maksudnya, permainan yang dimainin segrup orang. cara mainnya, ntar setiap orang digrup bergiliran ngitung dari satu sampe seratus, tapi yang dapet angka yang belakangya tujuh harus bilang seven up.
di pelajaran agama tadi, peraturannya setiap KELIPATAN TUJUH dan bilangan yang berakhiran tujuh bilang Allahu Akbar.
*pamer dikit : gue dua besar orang yang bertahan. kalah ama gusti guaa. aduh, si gusti memang Mantap.
hahaha.

permainan ini memang kedengeran gampang. tapi kalo dimainini 26 orang yang akan ulangan fisika? lain cerita. hahaha.
bener2 butuh fokus dan konsentrasi.

kelas gue cuma nyampe angka 83, that's quite a number.
secara awal2 nyampe 40 pun engga.

dalem hati, gue mikir. sebenernya materi apa yang bakal dibahas guru gue?
ternyata, Iman kepada Rasul.
kenapa beliau ngajak main seven up modifikasi itu?
beliau ingin menunjukkan, pengertian iman yang sesungguhnya.
percaya dalam hati, diucapkan di mulut dan ditunjukkan dgn tindakan.
maksudnya gini.
secara teori, permainan tadi gampang kan? semua pasti percaya bahwa mereka bisa .
dan pas ditanya, yakin bisa nyampe 100 ga ngitungnya?
koor semua, yakin.

tapi ternyata prakteknya, engga gampang kan?

jadi, sekedar yakin dan ngucapin, semua bisa. prakteknya?
jadi, iman itu tidak semudah percaya di udara ada oksigen.

pelajaran lain dari permainan itu,
OPTIMIS
kenapa?
ibaratkan ngitung sampe 100 itu misi, dan aturan untuk nyebut AllahuAkbar tadi gangguannya. susah kan?
di awal pasti gak bisa langsung sukses nyampe 100.
kan kalo gak udah satu orang salah sebut, aturannya suruh ulang dari awal lagi.
tapi pasti penasaran, ada keyakinan bahwa akhirnya, kalo sabar, dan terus latihan, bakal nyampe 100 . dan bakal semangat banget ngejar si 100 ini.
buktinya? dari yang awal ga nyampe 50, di percobaan kesekian bisa nyampe angka 83.

nah, keyakinan buat nyampe 100 itu, keoptimisan.
biar gagal, ngulang terus sampe bisa.

that's simply how struggling in life described.
biar segagal apapun, yakin bahwa tujuan bisa dicapai.
percaya, yakin, semangat untuk berjuang.
there's gonna be a good news in the end.

eniwei
ulangan kimia.
besok.
dan besok tinggal beberapa jam lagi.
dan buku kimia masih gw bebas dari sentuhan sidik jari gw.
oow.

so, i guess that's really what i should share today.

| 163, 7, leadership, health, heart | ( what i should be optimistic to)

Sabtu, 08 Agustus 2009

Sempit

Dunia itu luas
Indonesia Raya menghampar dri sabang sampe merauke
Tapi batam itu sempit

Mau bukti?
Oke, gini
Jadi, sebelum liburan kemaren, gw ikut sebuah workshop, ttg fotografi
Well
Sebenernya gw expect 'isi' workshop nya 'lebih'
Tpi satu hal yg gw ambil dri workshop itu: ketemu orang2 lama
orang2 lama yg gw maksud adalah orang2 yg pernah ketemu ato nemu gw
Yg pertama : adek2 kelas gw di SMP
Kedua : kakak yg pernah ngajarin gw, ternyata alumni SMA gw, temennya orang yg duduk di sebelah gw
yg paling panjaaang tautannya:
nyokapnya temen gw yg pernah ky adik sendiri, yg dateng bersama dua anak beliau : temen sempoa kakak gw dan kakaknya.
nah, si temen sempoa kakak gw ini, dulu satu SMP sama sahabat gw, ayu. temen sempoa kakak gw, biar singkat, sebut saja R, dulu ternyata juga temen sempoa ketua kelas gw. guru sempoa kami berempat (gw juga ikutan ) sekarang jadi tetangga depan rumah gw.
nah, temen deketnya si R ini, ternyata temen SD kakak kelas gw, temen SMP sahabat gw dan pernah jadi tetangga temen sebangku gw.
nah si R juga temennya temen SMP gw & temen SD sahabat gw yg di malaysia.

Bingung?
Biar gw gambarin diagram aja



grr
tambah bingung?
iya emang jelek tulisan gw
hhaha

Selasa, 04 Agustus 2009

Ironi Pagi

Suara hengpong subuh-subuh adalah sebuah ironi
Di satu sisi, gw tau siapa yg nelvon, untuk apa
Ingin rasany kesadaran sudah diatas 50%
Di sisi lain, pengen gw lempar itu hengpong
Gw masih ngantuk gilaaaa
(secara kemaren cuma tidur sejam)

Suara hengpong yg gw setel roaring guitar kontras sekali dg suara lain yg biasany juga gw denger saat kesadaran sudah diatas rata-rata,
Suara adzan subuh

Jadilah
Di saat biru tuanya langit sudah mulai memudar
Bersahut-sahutan tiga suara ngebangunin gw
Suara adzan, hengpong, dan tentunya, nyokap yg nyalain tv
Di keadaan normal, seharusnya detik-detik segitu gw udah duduk manis di ruang tamu-nerima telvon
Tapi hari ini, gw angkat itu telvon
Mengucapkan greeting standar- halo, assalamualaikum,
Lalu mata merem lagi, udah gak bisa diajak kompromi

Senin, 03 Agustus 2009

my mind 02:06 am, 3 agustus 2008

02:06 am
Rasanya kaya masang lampu disco didepan mata
Padahal cuma ada kegelapan dibalik kelopak mata

Ngeliat keluar
Langit mendung
Bulan samar-samar
Bintang juga kayaknya segan mau keluar

Makan coklat ngebantu ga ya?
Tapi bisa digetok teteh ni nyomotin coklat terus
Kan itu coklat oleh2 buat berdua
Masa habis di gw aj

Grr
Really an inconvenience sleep

Kerjaan standar anak SMA yg insomnia: buka fesbuk di hp
Berasa nyolokin modem paling wahid, kenceng banget inetnya
Secara para srikandi & ksatria fesbuk sudah berguguran jam segini
Ngerefresh tiap 15 menit sekali juga status teranyar juga cuma sebiji dua biji

Menganalisis keadaan diri sendiri,
Gw memutuskan bahwa gw engga bisa tidur gara2 laper
Di kulkas kebetulan masih ada sisa adonan godo' buat sarapan
Gw keluarin dan rencanany mw gw goreng

Gw nyari kerjaanlah nunggu itu adonan yg dingin biar agak normal suhunya bwd digoreng
Pikiran pertama : manasin minyak pake api super kecil
Dan tanpa basa basi, ide yg saat itu berasa amat jenius itu gw eksekusi

Nah
Secara itu minyak juga kudu ditungguin kan biar panas?
Ya sama aja gw mesti nyari kerjaan lagi
Baru kerasa gimana sebenernya dogolnya ide gw tadi

Bengong tiga menitan lebih
Sempet bales sms dulu
Akhirny ga sabaran ngeliat api komopor
Gw gedein lah tu apinya

Ngecek adonan, wah
Udah suhu kamar nih

Sendok per sendok adonan itun gw cemplungin ke teflon berisi minyak panas tadi

Namany juga masak pagi2 buta
Gw lupa ngecilin apinya
Walhasil, godo' bikinan gw lebih mirip hasil barbeque

Masih alhamdulillah ada sedikit unsur enak pas godo' itu dimakan
Bersama segelas susu kedelai hangat
Sepertinya gw akan segera tertidur lagi..

Minggu, 02 Agustus 2009

nyokap's strange behaviour today

finally
bisa dibuka juga blog 'tua' ini

gw tadi sempet baca-baca posting lama
ngakak habis-habisan

eniwei
topik hari ini adalah nyokap gw

Why her?
ya sekali kali ngomongin nyak kan gak kenape nape
*lho kok jadi betawi

hari ini beliau sedang sedikit lebih kocak
sedikit ma, sedikiiiiiit
hhahaha

mulai dari pagi
awal buka mata, saat udarapun belum berhasil terhirup dengan sukses
saat belek masih menjadi setan diantara kelopak mata bawah dan atas
beliau noel
"ayo ganti seprai"
refleks, gw ngomong
"mah, isi batere mah"
beliau
"bukannya hape kamu udah dicas dari semalem de?"
*gw mikir : sebenernya yang masi ngantuk gw atau beliau?
gw
"anu mah, sarapan. sikat gigi cuci muka aja belum udah ganti seprai aja."
beliau
"astagfirullahalazim. mama salah orang. kirain teteh"
*mikir lagi : mama bener-bener ngigo

kebangun, gw pun beranjak ke dapur. niatnya mau bikin pisang bakar, ternyata pisangnya udah kematengan.
gw jadiin godok ajalah. kelembekan sih, habis tepungnya kurang.
udah digoreng, lupa masukin garem.
maklumlah masih pagi

keanehan kedua nyokap hari ini
nonton berita : nyuruh jadi penyiar
*gw masih manggut-manggut, iyain ajalah, aminin lumayan
nonton gosip : nyuruh jadi artis
*mata mulai mbelak. waduh si mama
nonton berita lagi : bagus de, gpapa kamu mau jadi pilot kan
*gw: semangat, ndenger orangtua ngedukung
nerima telefon dari sodara : de, kamu bisa jadi pramugari kaya sepupumu nih, si *** di spore airlines
*gw : iya maa, iyaaa. dede mau kok
nonton ala chef : de, masuk perhotelan de. kamu ada bakat kayanya
*gw : mamaa, hari ini udah 4 kali mama ganti cita2 dede.
*mama : ngeloyor..

keanehan terakhir bersambung di post selanjutnya
*off

:)

Jumat, 03 April 2009

a post since a long time

Haoo .
Blog gw ini, kalo ga maya, beneran bentuknya kaya buku,
bakal jadi kebun binatang insekta: laba2, rayap, nyamuk nyungsep,
saking udah lamanya ga diurus.


kehidupan berubah,
amat sangat berubah.

gw mulai kebiasa ama apa yang seharusnya tidak biasa
dan SMANSA : berubah jadi high school musical.

sebagai calon anak-anak IPA, seharusnya kami berkutat dengan benda2 berbau, berwujud, dan berasa aneh, dengan jas putih, kacamata pelindung , di dalam lab biologi.
Tapi, yang ada kami malah berkutat dengan handycam dan movie editor: tugas bikin film 2 x.
Belum lagi, tugas menggubah lagu dan bikin drama yang menggila. Apa kami ditakdirakan menjadi seniman-seniman muda dengan pengetahuan eksak?
Tuhan, seni dan eksak adalah kiri dan kanan: gak pernah searah.

Beruntunglah anak-anak yang berjiwa seni gila, dan merugilah anak-anak yang pelit bicara.

Oya,
akhir2 ini, ada fenomena aneh di FS: buletin isinya tentang FB semua?
sungguh aneh, pihak FS membiarkan anggotanya promosi FB.
kasian sebenernya.

My love life don't change much.
am i now a bad girl?

nope, i just too attractive. hhaha.


Yang berubah lagi adalah HP kakak gw.
wong aku yang ngidam dia tho yang ngambil?
liat aja, tunggu pembalasanku.

oyaa, jangan lupa tonton film aku : victim of love.
dan doakan aku sukses menggarap film horor pertamakuu.
hihi.

semoga feby yang berguling dari tempat tidur dan arga yang matanya disenterin demi syuting subuh engga sia-sia. hehe.

well, gw nikmatin hot chocolatenya dlu yah. tengs all.