Selasa, 04 Agustus 2009

Ironi Pagi

Suara hengpong subuh-subuh adalah sebuah ironi
Di satu sisi, gw tau siapa yg nelvon, untuk apa
Ingin rasany kesadaran sudah diatas 50%
Di sisi lain, pengen gw lempar itu hengpong
Gw masih ngantuk gilaaaa
(secara kemaren cuma tidur sejam)

Suara hengpong yg gw setel roaring guitar kontras sekali dg suara lain yg biasany juga gw denger saat kesadaran sudah diatas rata-rata,
Suara adzan subuh

Jadilah
Di saat biru tuanya langit sudah mulai memudar
Bersahut-sahutan tiga suara ngebangunin gw
Suara adzan, hengpong, dan tentunya, nyokap yg nyalain tv
Di keadaan normal, seharusnya detik-detik segitu gw udah duduk manis di ruang tamu-nerima telvon
Tapi hari ini, gw angkat itu telvon
Mengucapkan greeting standar- halo, assalamualaikum,
Lalu mata merem lagi, udah gak bisa diajak kompromi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar